Cari Blog Ini

Rabu, 19 April 2017

SKAL 2k17

Assalamu'alaikum, teman..
Lama tak jumpa ya? DCS sedang liburrr... yeaayy
Btw, semangat ya buat kakak kelass yang sedang berjuang mengahadapi soal-soal UAMBN. Semoga lancar. Aamiin..

Kali ini aku mau upload bagaimana hebohnya DSC ketika SKAL..
Yep, akhirnya kita berangkat SKAL.. ampun deh, kita diphpin mulu
Busnya emang Harapan Jaya, cuma kita dapetnya Harapan Palsu. Ups!


Oke ini dia foto-foto absurd kita














makaannnnn... yummy!!


Umi kita tercintaaa... Makasih Umi :*


Foto sama mas India boleh juga tuh


apalagi halmoni-halmoni korea :v



Udah ini aja deh.. Kebanyakan foto bikin pusyingg..
Sampai jumpa di postingan selanjutnya... Byee

Kamis, 02 Maret 2017

Assalamu'alaikum Wr. Wb, Teman!
Lama tidak jumpa, ya? Admin sampai lupa kalau punya blog. Ini semua terjadi karena banyak job *azzekk
Oiya, ada yang kangen postingan DSC nggak? Yaudahlah kalau engga juga nggak apa-apa :( *sedih hati

Tapi admin akan tetap memosting ini...
Jeng.. jengg.... jenggg.....


Yang lain ribet kalian sempat foto ya? 


Admin suka deh sama pose ini... Maafkan kelas DSC ya :)


Lirikin siapa sih, Mbak? Serius banget? Ada toteng ya?


Unyu-unyu deh kalian..


Yang dikata mirip BARBIE :v :) Emang kenyataan, iyakan?



Jangan salfok sama yang di belakang yaaa


A6 banget dehh


TOP 10an (y)


Roknya itulohhh..Gatahaannn


Kenapa mereka pakai kostum? Karena mereka itu ikut lomba tari
Kalo Indonesia punya IMB, Madtsanda punya MMB
Singkatan dari Madtsanda Mencari Bakat, bukan Maaf Baru Bales *oke ini garing

Sekian dulu yaa dari admin.. Salam rinduku yaa.
Wassalamualaikum Wr. Wb.

Selasa, 10 Mei 2016

MUSTIKA 2k16

Dalam rangka mereyakan Hari Kartini, Matsanda mengadakan acara yang berjudul "MUSTIKA"
Dan ini merupakan foto-foto dari rangkaian acara tersebut.
















Photo by : Me

Rabu, 30 Maret 2016

Cerpen karangan : Tetap Bersamamu

Tetap Bersamamu
Oleh : Eryza Fahilla Aswan

Aku adalah orang yang mempunyai masa lalu yang buruk, tetapi aku bertekat memperbaiki sikapku agar tak ada lagi yang terluka karena ku. Dulu aku adalah orang yang suka sekali merebut teman orang, benci dengan anak miskin, dan suka sekali menggunjing. Benar-benar perilaku yang tidak patut, tetapi aku yang sekarang sudah berubah lo!
            Pukul 7 pagi, sekolah sudah memulai jam  pelajaran, Bu Nenzy datang ke kelas dengan membawa seorang murid perempuan berjilbab, namanya Ananda Frisca. Bu Nenzy mempersilahkan Frisca untuk duduk disebelahku. Dia anak yang cantik dan manis apalagi dengan jilbab yang sedang ia kenakan, mejadikan dia lebih anggun dan imut. Tidak perlu waktu lama, ia sudah popular di sekolahan ini, tidak hanya karena kecantikannya tetapi juga karena sikap ramah, baik, dan kepintaraan yang ia miliki. Tetapi mengapa ia selalu bersikap dingin kepadaku dan bersikap hangat kepada orang lain.
###
            “Frisca, besokkan hari minggu, bagaimana kalau kita kerja kelompok?” Tanyaku kepada Frisca semangat, “Baiklah” jawabnya singkat dan dingin. Aku berusaha sabar untuk menghadapi sikap dinginnya dan berusaha untuk bertanya lagi, “Bagaimana kalau kita kerja kelompok di rumahmu?” “Apa?! Di Rumahku??!!” tanyanya dengan nada yang sangat keras. “Ternyata dibalik keramahan dan keanggunannya, ia juga bisa berteriak sekeras ini” gumamku di dalam hati. “Baiklah, di Rumahku saja, jam 9 aku tunggu kamu di Rumahku, oke?” Tawarku dengan senyum, tetapi ia hanya mengangguk dan berlalu. “Benar-benar cewek misterius” Batinku.
Jam 9 pagi, Frisca sudah datang di Rumahku. “Hai, Frisca! Ayo masuk!” Ajakku sambil tersenyum. Tiba-tiba suara Frisca mengagetkanku“Apakah kau tidak mengingatku?”. Aku pun berpikir sejenak dan mencoba mengingat-ingat, sepertinya aku tidak mengingat apapun selain sikap dinginnya kepadaku selama ini. “Memangnya kita pernah kenal sebelumnya” tanyaku tidak mengerti, “Ku pikir kau sudah berubah, ternyata tidak sama sekali dan masih seperti dulu” jawabnya sedikit ketus. “apa maksudnya sama saja? Aku benar-benar tak mengerti?” batinku. “Ayo makan dulu!” tiba-tiba suara mama memecahkan keheningan dan kebingungan yang tak ku mengerti.
Setelah Frisca pulang, aku langsung menuju kamar tidur dan berbaring di ranjang. “Apakah benar aku mengenalnya? Jika iya, mengapa aku tidak ingat? Lalu, apa maksudnya tidak berubah? Aku benar-benar tidak mengerti apa yang ia bicarakan. Entahlah.. sebaiknya aku shalat, daripada berpikir yang tidak penting seperti itu.” Gumamku. Setelah shalat aku coba bertanya kepada mama, mungkin mama ingat siapa Frisca itu, “Mama kenal sama Frisca?” “Kenallah, diakan teman kamu yang ke sini tadi, kamu masa lupa? Anak mam udah pikun ya?” Canda mamaku santai, “Maksudku apakah aku pernah bertemu denganya sebelum ini?” “kelihatanya sih enggak, memangnya kenapa sayang?” Tanya mama dengan penasaran, “Enggak apa-apa kok mama cantik” aku langsung meninggalkan mama  dan menuju kamar.  Di kamar  pun aku masih saja memikirkan perkataannya yang penuh misteri itu.
###
“Frisca, biar lebih nyaman belajar kelompoknya, gimana kalau aku beli minum dulu untuk kita berdua?” Tanyaku penuh semangat, “Enggak, makasih!” Jawabnya sambil meninggalkan ku begitu saja. “Aku salah lagi? Ya Allah, aku harus bagaimana?” Gumamku dengan nada kesal. Begitu tiba di kelas, Frisca duduk di kursi dengan wajah kesal, “apakah ia kesal kepadaku?” Pikirku dengan bingung, tetapi kali ini aku tidak ingin mendekatinya dan membiarkan ia begitu saja. Tak terasa bel istirahat sudah berbunyi, tetapi entah mengapa aku tidak bersemangat pergi ke kantin walaupun dipaksa dengan kedua sahabat kesayanganku, hari ini rasanya aku ingin sekali diam dan tak ingin kemana-mana. “Heh! Bengong aja sih Fris, nanti kesurupan lo!” Teriak Kris, ketua kelasku, “Kenapa sih? Ngganggu aja sih! Pergi sana!” usirku dengan nada kesal, “Gitu aja marah, kamu udah denger belum? Kalau Frisca itu udah nyuri soal ulangan IPA buat besok dan katanya ia dapat hukuman nyapu plus ngepel satu sekolahan. Parah banget gak sih kelakuannya? Keliatannya pakai kerudung tapi hatinya busuk dan sekarang gak ada yang mau temenan sama dia” Katanya dengan nada kesal. Apakah benar yang Kris bilang? Jika iya kasihan juga ya Frisca.
Sepulang sekolah aku memutuskan untuk ke Rumah Frisca, ketika sampai di sana aku tidak menyangka ternyata alamat rumah Frisca sama dengan alamat rumah teman SDku dulu, tetapi saat kelas 5, ia pindah ke luar kota. Apakah benar Frisca adalah Dinda teman SDku dulu? Jika iya, mengapa Frisca tidak memberitahuku? Pikirku bingung. “Assalamu’alaikum” ucapku sambil mengetuk pintu, “Wa’alaikumussalam” jawab seseorang dari dalam pintu. “Kamu? Ngapain kamu ke sini? Belum puaskah kamu ketika semua orang sudah menjahuiku karena kesalahan yang tidak ku perbuat sama sekali? Dan mengapa engkau ke sini? Bukankah dulu kau jijik dengan orang miskin sepertiku? Sudahlah, pergi saja engkau dari sini!” jawab Frisca sambil menutup pintu dengan keras. “Ternyata ia memang tak bisa melupakan tentang kejadian itu, tetapi apakah ia masih benci terhadapku karena kejadian itu? Ya Allah padahal aku sudah berusaha untuk melupakan kejadian itu dan aku sudah merubah sikapku kepadanya selama ia ada di sekolah, seharusnya ia bisa memaafkan aku dan mengulangnya dari awal lagi” tiba-tiba air mataku menetes, air mata yang menggambarkan tentang penyesalan.
###
 “Temen-temen, pencuri sudah datang nih! Hati-hati nanti barang kalian ada yang hilang” Teriak Kris dengan nada mengejek. Frisca hanya bisa menunduk, aku sangat mengerti perasaannya. “Hei Kris! Kamu tu sebagai ketua kelas seharusnya enggak boleh kayak! Kamu tu enggak ngerti apa perasaan Frisca?” teriakku penuh kesal, “Sudahlah, kamu tu nggak usah belain dia, orang kayak gitu usah dikasihani!” jawabnya sambil menggebrak meja. Tiba-tiba Frisca lari sambil menangis, tak tahan aku pun mengikutinya dan mencoba menghiburnya tetapi ia malah berkata, “Mengapa engakau membelaku? Sebenarnya apa yang engkau rencanakan? Sudahlah! Nikmati saja kemenganmu dan enggak usah sok baik kepadaku!” “Aku tu enggak pernah punya niat jahat sama kamu, aku tadi itu beneran kesel dengan Kris karena ia terus saja mengejekmu” jawabku dengan nada sepelan mungkin agar ia tidak tersinggung, tetapi ia malah meninggalkanku.
Setiap hari dia selalu diejek dan dikucilkan, tetapi aku tetap bersikeras membelanya walaupun sudah berulang kali ia memberitahuku bahwa dia gak perlu pembelaan dariku, tetapi aku akan tetap melakukannya karena itulah teman, yang selalu ada saat suka maupun duka. Hingga pada suatu hari, saat itu ia sedang menyebrang dan tak sadar bahwa ada mobil yang sedang melaju ke arahnya dan kecelakaan pun tak bisa dihindari, tetapi mobil itu tidak mau berhenti dan melaju meninggalkan Frisca yang sedang tergeletak. Beruntung pada saat itu aku lewat dan mengetahui kejadian tersebut langsung saja aku membawa Frisca ke Rumah Sakit dengan mengendarai mobilku.
“Ibu, aku ada dimana? Mengapa aku merasa pusing?” Tanya Frisca kepada ibunya yang sedang menangis, “Alhamdulillah, akhirnya kamu sudah siuman, kita ada di Rumah Sakit, ibu sempat khawatir soalnya kamu udah koma selama 3 hari” Kata ibu Frisca penuh cemas, “Bagaimana aku bisa di sini?” Tanya Frisca lagi kepada ibunya, “Kamu ditabrak sama mobil, untung ada temen kamu yang dulu juga pernah jadi teman kamu SD dulu itu, lalu dia bawa kamu ke sini dengan mobilnya” jelas ibu Frisca, “Benarkah dia? Dimanakah dia sekarang ibu?” Tanya Frisca dengan nada tak percaya, “Dia sedang ada di kamar sebelah, dia sudah menyumbangkan sebelah penglihatanya kepadmu karena dia ingin meminta maaf perbuatanya dulu dengan matanya walaupun sempat ditolak ibunya, ia tetap saja bersikeras. Apakah kamu ingin menemuinya?” Jelas ibunya, “Iya bu, aku sangat ingin bertemu denganya, tolong antar aku ke sana!”. Saat tiba di kamarku, Frisca sudah menangis tersedu-sedu dan berkata, “Maafkan aku, aku seharusnya sudah sadar bahwa sekarang kamu bukanlah kamu yang dulu, orang yang telah merebut sahabatku yang hingga kini menjadi sahabatmu, orang yang senang sekali merendahkan orang miskin sepertiku dan menyebarkan berita jelek tentang aku, tetapi sekarang engkau sudah berubah, sekarang engkau mau menerima oorang apa adanya, selalu ada ketika suka maupun duka, dan sangat baik kepada semua orang, jadi aku benar-benar minta maaf karena aku terlalu dendam terhadapmu dan terima kasih kamu telah membelaku saat aku difitnah dan tentang mata yang engkau kasih kepadaku, jadi maukah kau memaafkanku?” Jelas Frisca sambil terisak, “Aku sudah memaafkanmu bahkan sebelum engkau minnta maaf, jadi mulai sekarang kita menjadi sahabat?” Tanyaku dengan penuh kebahagiaan, “Iya” Jawab Frisca yang membuat ku serasa melayang di angkasa.  

Kamis, 24 Maret 2016

We Are Discretion

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

Hai para pengunjung blog kami yang tercinta. Kali ini kami akan memperkenalkan anggota Discretion.

Discretion merupakan nama kelas kami. Kami adalah siswa-siswi MTs Negeri 2 Kota Kediri. Kalian pasti tau kan? Alamat sekolah kami yaitu Jl. Sunan Ampel No. 12 Ngronggo, Kediri. Di blog kami ada berbagai macam aspirasi dari anggota kelas kami lho. Kalau kalian ingin menjadi sahabat pena kami atau memiliki kritik dan saran untuk blog kami, kalian bisa mengirim e-mail ke dclassanda@gmail.com . Sekian dari kami. 

^^ ~Salam Discretion..~ ^^

Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Cerpen Karangan : 3G (Gara-Gara Game)

3G (Gara Gara Game)
Oleh : Nadila Fitri Nuril Aulia

“Akhirnya dibuka.....” ”Akhirnyaaaaaa, penantianku tidak sia-sia” “Wuhoooooooo” “Serbuuuuuuuuu !!!”. Teriakan dari para pengunjung toko menghiasi acara pembukaan sebuah game populer bernama “Adventure Art Online 2”. Game tersebut memiliki banyak pengemar sejak peluncuran season pertamanya. Hanya saja pada peluncuran season ke-2nya kali ini, hanya tersedia 10.000 video game yang dijual. Berbeda dengan game lainnya, game ini mengharuskan pemainnya untuk tetap tersambung pada jaringan internet. Jadi para pemain dapat tersambung satu dengan pemain lainnya menggunakan internet . Hal tersebutlah yang membuat para gamers rela melakukan apapun untuk mendapatkan video game tersebut.  Para gamers bahkan rela mengantri sejak kemarin malam demi  membeli game tersebut.
Hanya memerlukan waktu 2 jam untuk menjual habis semua video game tersebut. Tak banyak pula para pengunjung yang terlihat kecewa. Diantara mereka terlihat seorang pemuda berusia sekitar 17 tahun berlari ke arah tempat parkir untuk mengambil sepedanya dan segera mengendarainya pulang. Ia nampak sangat senang, namun tak dapat disembunyikannya rasa lelah serta kantuk yang menyerangnya. Sesampainya ia di rumah, ia bergegas masuk ke kamar dan segera merebahkan tubuhnya ke atas tempat tidur. Sebuah tanda pesan masuk di telepon genggam pemuda itu pun berbunyi, ia segera mengecek pesan tersebut. Dan benar seperti dugaanya pesan itu berasal dari temannya, Armin. “Eren, apakah kau sudah mendapatkan game itu? Kau tidak lupa membelikan satu untukku kan?”. Erenpun membalas pesan tersebut. “hn, tentu aku sudah membelikan satu untukmu, tapi besok kau harus mentraktirku makan siang di sekolah sebagai tanda terima kasihmu padaku!. Hn, ngomong-ngomong bagaimana kalau nanti jam 10.00 kau datang ke rumahku ?, kau pasti ingin mencoba game itu hari ini kan?”. Setelah membalas pesan tersebut, Eren pun menutup matanya dan tidur dengan lelapnya.
Jarum jam sudah menujukkan angka 10.05 namun, Armin belum menunjukkan wujudnya juga. Memang terlambat adalah kebiasaan yang sudah melekat dan susah dihilangkan pada diri Armin. Ia pasti akan datang 15 menit sesudah waktu yang telah dijanjikannya. Eren sudah menduga bila Armin akan datang terlambat. Mereka memang sudah berteman sejak duduk di bangku sekolah dasar. Jadi Eren sudah mengenal betul kebiasaan temannya itu. Sambil menunggu Armin, Eren memutuskan untuk menyiapkan semua peralatan yang  digunakan untuk bermain video game, tak lupa pula ia mengambil cemilan yang berada di dapur rumahnya.
Saat Eren mengambil cemilan, ia bertemu ibunya di dapur. “Ibu? Kenapa ibu ada disini, bukannya ibu seharusnya sedang bekerja di kantor?” kata Eren kebingungan “Kemarin kantor tempat ibu bekerja memberikan beberapa hari untuk ibu libur. Eren, apakah setelah ini kamu akan memainkan game itu? ” kata Ibu Eren. “iii-ya, setelah ini Eren memang akan bermain video game.” Kata Eren.  “Eren, bukankah Ibu sudah mengingatkan bahwa video game memang menyenangkan tapi kamu tidak boleh memainkannya dengan berlebihan, kenapa kamu tidak menggunakan waktumu untuk hal yang lebih bermanfaat? ” kata Ibu Eren mengingatkan. “Ibu selalu saja melarang Eren, apakah Ibu tidak suka bila melihat Eren senang. Ibu juga tidak pernah punya waktu untuk Eren kan?, Ibu selalu saja sibuk dengan pekerjaan Ibu.” Kata Eren kecewa. ”Tapi Eren, Ibu bekerjakan juga demi kamu.”.”Kalau begitu Ibu tidak berhak melarang Eren! ” Eren segera memngambil beberapa cemilan dan pergi ke kamarnya. “Eren! Ibu belum selesai bicara” Ibu Eren nampak kecewa dengan perilaku anaknya itu. Memang  sejak ayah Eren meninggal dunia, Ibu Eren menjadi sangat sibuk dengan pekerjaanya dan tidak memiliki banyak waktu untuk Eren. Eren merasa bahwa Ibunya sudah tidak menyayangi dan memperhatikannya lagi , maka sejak saat itu Eren mulai melampiaskan semuanya pada dunia games.,
  “Tok, tok, tok, Eren!”. Mendengar suara itu Eren bergegas membukakan pintu dan segera mengajak Armin menuju ke kamarnya. Dengan bersemangat mereka berdua menyalakan beberapa peralatan untuk bermain game dan mengambil posisi nyaman mereka masing-masing.”Kau siap Eren?”. “Tentu aku siap, ini pasti akan menyenangkan,”. ”Link Start!” kata mereka serempak. Lalu munculah cahaya yang sangat menyilaukan dan seketika Eren serta Armin sudah masuk ke dalam dunia Adventure Art Online 2.
Eren, Armin serta semua pemain lainya berada dalam lantai 1 dunia Adventure Art Online 2, para pemain lain juga nampak kebingungan mengapa mereka semua dapat masuk ke dalam game. “Eren, kenapa kita bisa masuk ke dalam game, bukannya seharusnya kita memainkan game  menggunakan alat konsol.” Kata Armin kebingungan. “Tunggu! Pasti ada kesalahan, kalau begini bagaimana cara kita bisa keluar?” Kata Eren panik. Tiba-tiba munculah sesosok makhluk aneh, hitam dan  berjubah di langit. “Wahai para pemain, akulah Kirigaya Kazuto pencipta dunia game ini. Kalian pasti bingung kenapa kalian bisa masuk dalam dunia ini. Ini bukanlah suatu kesalahan sistem, tapi ini memang salah satu fitur Adventure Art Online 2. Jika kalian ingin keluar maka kalian harus mengalahkan semua boss pada setiap lantai dan pada lantai 100 kalian akan bertarung untuk mengalahkanku. Oh, dan satu lagi, jika HP atau nyawa kalian 0 maka avatar kalian akan hilang dan nyawa kalian yang sesungguhnya akan mati. Jadi bermainlah dengan sungguh-sungguh dan sampai jumpa di lantai 100.” Asap pekat pun menutupi area itu dan makhluk aneh itu pun menghilang.
      “Eren, bagaimana ini? Apa yang harus kita lakukan? Aku masih belum mau mati dulu, apakah kita akan mati disini? Kita pasti akan mati, kita akan mati disini.” Kata Armin.  “Ssssssttttt, apa kau tidak bisa diam? Kau tidak lihat aku sedang berpikir.” “Tak ada yang perlu dipikirkan lagi kita pasti akan mati disini, bagaimana bisa kita sampai di lantai 100 dan mengalahkan boss akhir?” Kata Armin putus asa. Terbayang oleh Eren wajah Ibunya, semua ini tidak akan terjadi jika dia mau mendengarkan apa kata ibunya, ia mulai menyalahkan dirinya sendiri, tapi ia tidak boleh putus asa dan berhenti disini saja, dia harus menyelesaikan game ini supaya ia dapat kambali ke dunia nyata dan dapat meminta maaf pada ibunya. “Satu-satunya cara untuk kembali ke dunia nyata adalah dengan mengalahkan makhluk itu, kita tidak boleh putus asa dan berhenti disini. Aku akan melakukan apapun untuk bisa kembali ke dunia nyata!” Kata Eren. ”Tapi  apakah kita bisa?”. “Harus, kita harus bisa.”
Setahun telah berlalu, sekarang Eren telah berdiri di depan pintu gerbang boss akhir di lantai 100. Puluhan boss lantai telah ia lewati, kemampuannya bertarung pun sudah berkembang pesat, semua ini bisa ia capai dikarenakan dukungan teman temannya dan kemauannya untuk dapat kembali bertemu Ibunya. Untuk bisa mencapai lantai 100 ia dan Armin telah memutuskan untuk bergabung dengan suatu guild (kelompok) yang bernama Sleeping Knight. Guild ini diketuai oleh seorang pemuda yang sangat kuat, bahkan HP barnya saja tidak pernah berwarna kuning, pemuda itu bernama Kirito. Eren sangatlah kagum pada pemuda itu, ia bertekad untuk bisa menjadi kuat seperti Kirito. Namun ia merasa ada keanehan pada diri Kirito. Pasukan besar-besaran pun dibentuk untuk melawan boss pada lantai ini. Semua bertarung untuk satu tujuan yang sama yaitu dapat kembali ke dunia nyata.
Setelah semua pasukan masuk ke dalam arena, pintu gerbang pun tertutup. Kabarnya mereka harus mengalahkan 25 boss terlebih dahulu sebelum dapat bertemu boss yang sebenarnya. Dari arah atas arena munculah boss berbentuk siput yang lucu dan mengemaskan. “Ahahahahahahaaaa, jadi ini seperti bentuk bossnya, dia lebih pantas dikatakan hewan peliharaan dari pada boss, mungkin aku bisa mengalahkannya dengan mata tertutup.” Kata Armin meremehkan. “Jangan lengah, Armin.” Kata Eren serius. Tiba-tiba boss tersebut berubah menjadi besar, mengerikan, memiliki senjata yang hebat dan memiliki 5 HP bar. “Ooo-kke.. Aku menarik kata-kataku, sepertinya aku harus pergi ke kamar mandi. ” Kata Armin ketakutan. Semua anggota pasukan bertarung dengan serius, dengan perjuangan yang besar akhirnya mereka dapat mengalahkan boss siput itu. Dalam pertarungan melawan boss siput itu total korban jiwa berjumlah 5 orang.
 “Masih ada 24 lagi? Apa kita bisa mengalahkan semua boss itu, memang sudah  tidak ada harapan lagi. ” Kata Armin putus asa. “Hey Armin, apakah kau tidak merasa curiga pada ketua Kirito. ”.”Curiga? Maksudmu?“.”Apakah kau pernah melihat HP bar ketua berwarna kuning?”.”Mungkin itu memang keahliannya, yang ku bingungkan adalah dalam dunia ini tidak mungkin kan kalau Kirigaya Kazuto tidak ikut bermain, mungkin saja dia menyelinap dalam pasukan ini dan dia akan menjadi boss akhir, seperti di film-film.” Kata Armin menjelaskan. “Tunggu dulu, HP bar ketua tidak pernah berwarna kuning, menyelinap dalam pasukan, Kirito, Kirigaya Kazuto!”. “Jadi selama ini Ketua Kirito adalah boss akhir yang sebenarnya.” Eren mengatakan itu sambil berteriak dan menunjuk Kirito. Tentu saja kata-kata Eren tadi dapat didengar semua pasukan. Eren segera mendekat ke arah Kirito dan menjelaskan semua hasil pemikirannya tadi. “Jadi nama Kirito itu adalah singkatan dari Kirigaya Kazuto kan ketua?” Kata Eren tegas. “Ternyata kau cukup pintar juga, sebagai hadiah karena kau telah mengungkan identitasku, kau dapat mengalahkan boss akhir tanpa mengalahkan boss lainya, tapi kau harus melawanku satu lawan satu. Jika kau menang melawanku semua pemain akan ku kembalikan ke dunia nyata, tetapi jika kau kalah kau akan mati dan seluruh pemain akan ku kembalikan ke lantai 1, jadi mereka harus mengulangi semuanya dari awal” Kata Kirito. ”Apa!” Kata Eren terkejut.
Eren harus membuat keputusan dengan cepat, dan tepat. Jika ini yang harus ia lakukan untuk dapat bertemu kembali dengan Ibunya dia akan menyanggupinya. “Oke.. Aku akan menerima tawaranmu.” Jawab Eren. “Bagus, dari dulu memang aku ingin sekali bertarung denganmu.” Kata Kirito. Eren melirik ke arah Armin. “Eren, jangan lakukan itu! Aku tidak ingin kehilangan temanku, kita bisa mengulanginya dari awalkan? Kau tidak perlu melakukan ini!” Kata armin memohon.
Tiba-tiba tubuh semua pasukan kecuali Eren dan Kirito menjadi tidak bisa digerakkan. Pertarungan yang sebenarnya akan segera dimulai. “Teeet” Bunyi tersebut mengawali pertarungan itu. “Kling, kling, kling” Pertarungan itu diawali dengan serangan pedang dari Eren. Pertarungan itu berlangsung sengit, kekuatan kedua belah pihak terasa seimbang, tetapi sebenarnya kekuatan dari Kirito lah yang lebih unggul. HP kedua belah pihak sudah menunjukkan warna merah. Serangan akhir yang tercepat dan terkuatlah yang akan menentukan akhir pertarungan itu. Eren sedikit lengah dalam pertarungan, ia sempat melirik ke arah Armin untuk memastikan bahwa Armin dalam keadaan baik-baik saja. Tetapi saat dia kembali menghadap ke arah Kirito sebuah pedang siap tuk menghunusnya. Ia hanya bisa memejamkan matanya rapat-rapat. “Mungkin ini akhirnya? Maaf kan aku Armin, aku tidak bisa menemanimu lagi, maafkan aku ibu atas semua kesalahanku pada Ibu.” Itu adalah kata-kata terakhir Eren sebelum hunusan pedang Kirito mengenainya. Namun saat Eren membuka matanya, ia melihat Armin sudah berada di depannya dan melindungi Eren dari hunusan pedang milik Kirito. “Bagaimana mungkin kau melawan perintah sistem” Kata Kirito kebingungan. “Armin, kenapa kau melindungiku? Kau tidak perlu melakukan itu kan! Mengapa kau mengobankan nyawamu untukku.” Air mata mengalir dari pipi Eren. “Ahahahaha.. ngomong-ngomong ini adalah pertama kalinya  aku bisa datang tepat waktu, hmm... kau adalah teman sejatiku, bagaimana bisa aku duduk diam sementara temanku sendiri sedang berjuang demi aku,”. “Tapi....” Eren tidak bisa melanjutkan kata-katanya. “Kalahkan Kirito dan kembalilah ke dunia nyata demi aku, aku akan selalu berada disisimu, Eren.” HP bar Armin menunjukkan angka 0  dan Avatar milik Armin pun menghilang.
“Armin, aku berjanji tidak akan membiarkan pengorbananmu menjadi sia-sia.” Kata Eren berapi-api. “kyaaaaaaaaaa!” serangan terakhir Eren itu pun mengenai tubuh Kirito dengan telak. HP bar Kirito mulai menunjukkkan angka 0 dan Avatar Kirito pun ikut menghilang. Pertarunganpun di menangkan oleh Eren dan permainan telah terselesaikan.
 Eren membuka kedua matanya. Jarum jam menunjukkan pukul 05.00. “Apa yang sebenarnya terjadi, mungkinkah ini semua hanya mimpi. Seperti ada yang kulupakan........ Hmmm....... ARMIN! ”. Eren bergegas mencari telepon genggamnya dan segera menghubungi Armin. “Armin, halo, Amin? Apa kau baik-baik saja, kau tidak apa-apa kan?” tanya Eren cemas.”Hoaaaaaaaam.... Apa yang kau bicarakan siiih... ini masih pagi tau. Kau pasti habis mimpi buruk ya? Pergi tidur lagi sana!” Kata Armin. “Tuuut, tuuuut, tuuuut.” Armin pun memutuskan sambungan teleponnya. “Dasar Armin, orang lagi cemas dia malah bercanda.”
Di depan kamar Ibunya Eren berdiri, ia bersiap untuk membuka engsel pintu. Setelah ia membuka pintu  terlihatlah sosok ibunya sedang mengerjakan suatu tugas di laptop. Eren tak kuasa menahan air mata dan segera memeluk Ibunya dari belakang. Ibu Eren terkejut akan kedatangan Eren, tidak biasa Eren memeluknya seperti ini. “Hmm....Ibu, Eren minta maaf atas segala kesalahan Eren, Eren menginginkan perhatian dan kasih sayang Ibu seperti dulu, tetapi keadaan memang sudah berubah, seharusnya Eren dapat mengerti kalau Ibu sudah bekerja keras untuk Eren, mungkin Eren sudah bersikap egois selama ini.” Kata Eren sesenggukkan. “Ibu juga minta maaf ya, Nak. Mungkin Ibu selama ini terlalu fokus pada pekerjaan sehingga kurang memperhatikan Eren.”. Mereka pun berpelukan.
Sejak saat itu hubungan antara Eren dan Ibunya semakin membaik, mereka sering melakukan hal-hal bersama di saat seggang. Hubungan antara Eren dan Armin pun juga semakin erat, mereka pada akhirnya menjadi sahabat sejati dan saling tolong menolong di saat suka maupun duka

Rabu, 23 Maret 2016

Cerpen Karangan : Teman yang Terbuang



Teman yang Terbuang
          Oleh : Wilada Firdausi ( 7D/36 )
  Alkisah ada sepasang sahabat kemanapun pergi mereka selalu bersama-sama. Mereka bercanda gurau bersama, berduka cita bersama. Mereka saling menyimpan rahasia satu sama lainnya. Nama mereka Angel dan Tasya. Mereka anak yang cantik dan pintar. Tasya ahli di bidang matematika, sedangkan Angel mahir di bidang menggambar atau mewarnai, Angel sangat kreatif.
            Pada suatu hari, di sekolah mereka ada lomba semacam lomba kekreatifitasan antar kelas. Angel dan Fira dipilih untuk menjadi perwakilan kelas untuk mengikuti lomba tersebut. Mereka berdua sibuk membuat karya untuk dilombakan. Angel dan Fira kini mereka menjadi  teman dekat, dan Tasya dilupakan oleh Angel, Tasya beranggapan kalau dia itu menjadi teman yang terbuang. Tasya menjadi sedih karena sahabatnya kini menjahuinya. “ Kenapa sih Angel jadi begitu sama Tasya, apa salah Tasya padanya?”. Ucap Tasya dalam hati. Akhirnya Tasya punya teman baru mereka adalah Hana dan Salwa, Hana dan Salwa mereka sangat baik. Akhirnya Tasya, Hana dan Salwa mereka menjadi teman sejati. Tetapi Tasya tidak bisa melupakan Angel.
*******
            Ketika Tasya dan temannya sedang bersenang-senang, Angel melihat mereka bersenang-senang. Di dalam hati Angel berkata “Tasya tidak bersamaku lagi dia bisa senang, sedangkan aku bersama Fira tidak bisa senang seperti ketika aku bersama Tasya. Aku selalu tertekan karena Fira, dia selalu membuatku kesal….. Tasya aku ingin bersamamu lagi seperti dulu”. Tiba-tiba Fira datang, Fira pun langsung mengagetkanku. “Hai Angel kamu nglamunnya….nglamunin apa sih?” Tanya Fira.Angel pun semakin kesal kepada Fira. “ Apaan sih Fira gangu aja, pergi sana” ucap Angel dengan kasar. Tasya terkejut mendengar suara Angel tersebut, Tasya langsung menghampiri Angel ketika Fira sudah pergi  “Ada apa Angel, kenapa kamu kok teriak, kamu gak apa-apa kan?” Ucap Tasya dengan rasa pedulinya. “Aku gak apa-apa Tasya, Tasya maafin aku aku nggak bermaksud meniggalkanmu waktu itu,,,, Fira yang membujuk ku supaya aku berteman dengannya kalau aku tidak menurutinya karya untuk lomba itu dia tidak akan mau bantu membuatnya…..maafin……”Ucap Angel terpotong karena Fira mengahampiri Tasya dan Angel. “Ada apa ini, kenapa kamu disini Tasya” Ucap Fira. Tasya langsung pergi meninggalkan Angel yang saat itu sedang menangis. “Kamu nangis Angel….hahahaha sudah besar kok masih nangis” ledek Fira
            Ketika pulang sekolah Angel ingin sekali bermain kerumah Tasya untuk meminta maaf juga ingin menghabiskan waktu bersama sahabatnya yaitu Tasya. Tapi hal itu tidak terjadi karena tiba-tiba Fira juga ingin bermain kerumah Angel. Akhirnya Angel menyetujuinya. Sesampainya dirumah Angel, Fira bermain-main tetapi Angel melamunkan Tasya terus, dia kepikiran sewaktu disekolah tadi…”Tasya mau nggak ya maafin aku, semoga dia mau maafin aku” Ucap Angel dalam hati, Angel terus melamun sehingga ketika Fira memanggil-mangil Angel, Angel tidak mempedulikannya.
*********
            Saat disekolah Angel melihat Tasya yang sedang duduk sendirian didepan kelas sambil membaca buku. Angel langsung menghampiri Tasya “Tasya, kamu mau maafin aku kan? sekarang aku sudah tidak berteman lagi dengan Fira, sewaktu dirumah ku kemarin Fira terus saja menggangguku detik itu juga aku memutuskan hubungan temanku dengan Fira….. kamu mau maafin aku kan” Ucap Angel dengan suara  pelan dan lembut “Kamu nggak perlu minta maaf ngel kamu udah aku maafin kok dari dulu” Ucap Tasya sambil memegan erat kedua tangan Angel. “Makasih ya Tasya, kamu memang sahabat sejati ku, aku memang salah seharusnya ketika aku punya teman baru teman lama tidak aku lupakan”Ucap Angel. Tasya tersenyum ketika mendengarkan ucapan Angel itu. Akhirnya kedua sahabat itu bersama-sama lagi dengan bahagia.

Selasa, 22 Maret 2016

Cerpen Karangan : Persahabatan

PERSAHABATAN
Oleh : Meifa Zuhrotul Abdur Rohman 

            Setiap hari di sekolah aku selalu bersama dua orang sahabatku tercinta yaitu Dea dan Dila. Dea itu orang-nya humoris dan kalau kemana-mana suka rewel alias suka bosan dan Dila orang-nya setia kawan dan agak suka marah. Dua sahabatku itu sangat berarti bagi hidupku, setiap hari aku paling banyak menghabiskan waktu di sekolah dengan Dea dan Dila,walaupun juga begitu aku juga akrab dengan teman-temanku yang lain tapi kecuali dengan Sifana temanku yang satu ini agak tidak terlalu menyukaiku karena dulu aku tidak sengaja menumpahkan air di rok-nya. Besoknya aku keluar dari kelas, Sifana menghampiriku dan berkata “Heh lo,gue nggak suka ya ngelihat lo bersahabat dengan Dea dan Dila”, aku pun hanya mendengarkan perkataannya dan tidak menanggapinya. Dea dan Dila menghampiriku untuk duduk di kursi bawah pohon di tengah perjalanan mereka bertanya:
“Tadi Sifana bicara apa sama kamu, Ra?”
“Tidak tadi dia hanya bertanya tentang keadaanku saja, kok”
Keesokan harinya aku melihat Sifana dengan kedua sahabatku sedang duduk di dalam kelas, aku bertanya, “kamu mau manfaatin aku dan Dea?”
“Pergi sana anak suka nipu dan manfaatin orang!”
Aku langsung lari menuju taman sambil menangis, tidak beberapa lama Jelen dan Melan menghampiriku
“Kenapa kamu menangis, Ra?”
Melan langsung menjawab pertanyaan yang dilontarkan Jelen padaku
“Itu pasti karena Sifana”
“Emang nya kenapa?”( kata Jelen )
“Aku tadi pagi tidak sengaja mendengar perkaan Sifana,dia memberi tahu bahwa Ra itu hanya manfaatin mereka, mungkin mendengar itu Dea dan Dila marah pada Ra”
“Kenapa Sifana tega dan membuat aku dibenci Dea dan Dila?”( sahutku dengan nada yang lirih )
“Kamu sabar saja Ra, Allah pasti menghukum orang yang berbuat dosa”
Hari ini aku akan pindah sekolah dan rumah ke Singapura karena kedua orang tuaku akan bekerja disana,sebenarya hatiku sangat sedih karena aku akan meninggalkan teman-temanku. Mendengar kabar tersebut Dea dan Dila menuju rumhku dan mereka meminta maaf padaku,mereka sudah tahu bahwa Sifana itu membohongi mereka.
“Ra,maafin kita ya?” ( Nada sedih )
“Aku sudah maafin kalian, kalian gak usah sedih lagi”
“Apa bener kamu akan pindah ke Singapura?”
“Ya itu memang betul,aku disana pasti tidak akan melupakan kalian dan kawan-kawan”
“Kapan kamu akan kembali kesini untuk mengunjungi kami lagi?”
“Aku tidak tau pasti aku bisa mengunjungi kalian lagi”
Aku mendengar suara kedua orang tuaku supaya segera masuk ke mobil
“Maafin aku ya Dea dan Dila aku harus pergi sekarang”
Kemudian aku memberi mereka sebuah gelang persahabatan
“Aku berharap dengan gelang ini kalian tidak akan melupakan aku dan persahabatan kita”
“Kita pasti gak akan melupakan kamu,Ra”
“Selamat tinggal Dea dan Dila”
Setelah dua tahun kemudian umur ku sudah berusia 15 tahun,aku teringat janjiku kepada dua sahabatku untuk mengunjungi mereka. Tiga hari kemudian aku tiba di Indonesia.Sebelumnya aku sudah memberi tahu Dea dan Dila aku akan kembali,kita akan bertemu di Kebun Raya Bogor. Pukul 12.30 aku bertemu dengan kedua sahabatku itu suasana pertemuan itu berubah menjadi haru dan gembira. Semoga persahabatan kita akan abadi untuk selamanya.