3G (Gara Gara Game)
Oleh : Nadila Fitri Nuril Aulia
“Akhirnya dibuka.....” ”Akhirnyaaaaaa, penantianku tidak sia-sia”
“Wuhoooooooo” “Serbuuuuuuuuu !!!”. Teriakan dari para pengunjung toko menghiasi
acara pembukaan sebuah game populer bernama “Adventure Art Online 2”. Game
tersebut memiliki banyak pengemar sejak peluncuran season pertamanya. Hanya
saja pada peluncuran season ke-2nya kali ini, hanya tersedia 10.000 video game
yang dijual. Berbeda dengan game lainnya, game ini mengharuskan pemainnya untuk
tetap tersambung pada jaringan internet. Jadi para pemain dapat tersambung satu
dengan pemain lainnya menggunakan internet . Hal tersebutlah yang membuat para
gamers rela melakukan apapun untuk mendapatkan video game tersebut. Para gamers bahkan rela mengantri sejak
kemarin malam demi membeli game
tersebut.
Hanya memerlukan waktu 2 jam untuk menjual habis semua video game
tersebut. Tak banyak pula para pengunjung yang terlihat kecewa. Diantara mereka
terlihat seorang pemuda berusia sekitar 17 tahun berlari ke arah tempat parkir
untuk mengambil sepedanya dan segera mengendarainya pulang. Ia nampak sangat
senang, namun tak dapat disembunyikannya rasa lelah serta kantuk yang
menyerangnya. Sesampainya ia di rumah, ia bergegas masuk ke kamar dan segera
merebahkan tubuhnya ke atas tempat tidur. Sebuah tanda pesan masuk di telepon
genggam pemuda itu pun berbunyi, ia segera mengecek pesan tersebut. Dan benar
seperti dugaanya pesan itu berasal dari temannya, Armin. “Eren, apakah kau
sudah mendapatkan game itu? Kau tidak lupa membelikan satu untukku kan?”.
Erenpun membalas pesan tersebut. “hn, tentu aku sudah membelikan satu untukmu,
tapi besok kau harus mentraktirku makan siang di sekolah sebagai tanda terima
kasihmu padaku!. Hn, ngomong-ngomong bagaimana kalau nanti jam 10.00 kau datang
ke rumahku ?, kau pasti ingin mencoba game itu hari ini kan?”. Setelah membalas
pesan tersebut, Eren pun menutup matanya dan tidur dengan lelapnya.
Jarum jam sudah menujukkan angka 10.05 namun, Armin belum
menunjukkan wujudnya juga. Memang terlambat adalah kebiasaan yang sudah melekat
dan susah dihilangkan pada diri Armin. Ia pasti akan datang 15 menit sesudah
waktu yang telah dijanjikannya. Eren sudah menduga bila Armin akan datang
terlambat. Mereka memang sudah berteman sejak duduk di bangku sekolah dasar.
Jadi Eren sudah mengenal betul kebiasaan temannya itu. Sambil menunggu Armin,
Eren memutuskan untuk menyiapkan semua peralatan yang digunakan untuk bermain video game, tak lupa
pula ia mengambil cemilan yang berada di dapur rumahnya.
Saat Eren mengambil cemilan, ia bertemu ibunya di dapur. “Ibu?
Kenapa ibu ada disini, bukannya ibu seharusnya sedang bekerja di kantor?” kata
Eren kebingungan “Kemarin kantor tempat ibu bekerja memberikan beberapa hari
untuk ibu libur. Eren, apakah setelah ini kamu akan memainkan game itu? ” kata
Ibu Eren. “iii-ya, setelah ini Eren memang akan bermain video game.” Kata Eren.
“Eren, bukankah Ibu sudah mengingatkan
bahwa video game memang menyenangkan tapi kamu tidak boleh memainkannya dengan
berlebihan, kenapa kamu tidak menggunakan waktumu untuk hal yang lebih
bermanfaat? ” kata Ibu Eren mengingatkan. “Ibu selalu saja melarang Eren,
apakah Ibu tidak suka bila melihat Eren senang. Ibu juga tidak pernah punya
waktu untuk Eren kan?, Ibu selalu saja sibuk dengan pekerjaan Ibu.” Kata Eren
kecewa. ”Tapi Eren, Ibu bekerjakan juga demi kamu.”.”Kalau begitu Ibu tidak
berhak melarang Eren! ” Eren segera memngambil beberapa cemilan dan pergi ke
kamarnya. “Eren! Ibu belum selesai bicara” Ibu Eren nampak kecewa dengan
perilaku anaknya itu. Memang sejak ayah
Eren meninggal dunia, Ibu Eren menjadi sangat sibuk dengan pekerjaanya dan
tidak memiliki banyak waktu untuk Eren. Eren merasa bahwa Ibunya sudah tidak
menyayangi dan memperhatikannya lagi , maka sejak saat itu Eren mulai
melampiaskan semuanya pada dunia games.,
“Tok, tok, tok, Eren!”.
Mendengar suara itu Eren bergegas membukakan pintu dan segera mengajak Armin
menuju ke kamarnya. Dengan bersemangat mereka berdua menyalakan beberapa
peralatan untuk bermain game dan mengambil posisi nyaman mereka masing-masing.”Kau
siap Eren?”. “Tentu aku siap, ini pasti akan menyenangkan,”. ”Link Start!” kata
mereka serempak. Lalu munculah cahaya yang sangat menyilaukan dan seketika Eren
serta Armin sudah masuk ke dalam dunia Adventure Art Online 2.
Eren, Armin serta semua pemain lainya berada dalam lantai 1 dunia
Adventure Art Online 2, para pemain lain juga nampak kebingungan mengapa mereka
semua dapat masuk ke dalam game. “Eren, kenapa kita bisa masuk ke dalam game,
bukannya seharusnya kita memainkan game
menggunakan alat konsol.” Kata Armin kebingungan. “Tunggu! Pasti ada
kesalahan, kalau begini bagaimana cara kita bisa keluar?” Kata Eren panik.
Tiba-tiba munculah sesosok makhluk aneh, hitam dan berjubah di langit. “Wahai para pemain,
akulah Kirigaya Kazuto pencipta dunia game ini. Kalian pasti bingung kenapa
kalian bisa masuk dalam dunia ini. Ini bukanlah suatu kesalahan sistem, tapi
ini memang salah satu fitur Adventure Art Online 2. Jika kalian ingin keluar
maka kalian harus mengalahkan semua boss pada setiap lantai dan pada lantai 100
kalian akan bertarung untuk mengalahkanku. Oh, dan satu lagi, jika HP atau
nyawa kalian 0 maka avatar kalian akan hilang dan nyawa kalian yang
sesungguhnya akan mati. Jadi bermainlah dengan sungguh-sungguh dan sampai jumpa
di lantai 100.” Asap pekat pun menutupi area itu dan makhluk aneh itu pun
menghilang.
“Eren,
bagaimana ini? Apa yang harus kita lakukan? Aku masih belum mau mati dulu, apakah
kita akan mati disini? Kita pasti akan mati, kita akan mati disini.” Kata Armin. “Ssssssttttt, apa kau tidak bisa diam? Kau
tidak lihat aku sedang berpikir.” “Tak ada yang perlu dipikirkan lagi kita
pasti akan mati disini, bagaimana bisa kita sampai di lantai 100 dan
mengalahkan boss akhir?” Kata Armin putus asa. Terbayang oleh Eren wajah
Ibunya, semua ini tidak akan terjadi jika dia mau mendengarkan apa kata ibunya,
ia mulai menyalahkan dirinya sendiri, tapi ia tidak boleh putus asa dan
berhenti disini saja, dia harus menyelesaikan game ini supaya ia dapat kambali
ke dunia nyata dan dapat meminta maaf pada ibunya. “Satu-satunya cara untuk
kembali ke dunia nyata adalah dengan mengalahkan makhluk itu, kita tidak boleh
putus asa dan berhenti disini. Aku akan melakukan apapun untuk bisa kembali ke
dunia nyata!” Kata Eren. ”Tapi apakah
kita bisa?”. “Harus, kita harus bisa.”
Setahun telah berlalu, sekarang Eren telah berdiri di depan pintu
gerbang boss akhir di lantai 100. Puluhan boss lantai telah ia lewati, kemampuannya
bertarung pun sudah berkembang pesat, semua ini bisa ia capai dikarenakan
dukungan teman temannya dan kemauannya untuk dapat kembali bertemu Ibunya.
Untuk bisa mencapai lantai 100 ia dan Armin telah memutuskan untuk bergabung
dengan suatu guild (kelompok) yang bernama Sleeping Knight. Guild ini diketuai
oleh seorang pemuda yang sangat kuat, bahkan HP barnya saja tidak pernah
berwarna kuning, pemuda itu bernama Kirito. Eren sangatlah kagum pada pemuda
itu, ia bertekad untuk bisa menjadi kuat seperti Kirito. Namun ia merasa ada
keanehan pada diri Kirito. Pasukan besar-besaran pun dibentuk untuk melawan
boss pada lantai ini. Semua bertarung untuk satu tujuan yang sama yaitu dapat
kembali ke dunia nyata.
Setelah semua pasukan masuk ke dalam arena, pintu gerbang pun
tertutup. Kabarnya mereka harus mengalahkan 25 boss terlebih dahulu sebelum
dapat bertemu boss yang sebenarnya. Dari arah atas arena munculah boss
berbentuk siput yang lucu dan mengemaskan. “Ahahahahahahaaaa, jadi ini seperti
bentuk bossnya, dia lebih pantas dikatakan hewan peliharaan dari pada boss,
mungkin aku bisa mengalahkannya dengan mata tertutup.” Kata Armin meremehkan.
“Jangan lengah, Armin.” Kata Eren serius. Tiba-tiba boss tersebut berubah
menjadi besar, mengerikan, memiliki senjata yang hebat dan memiliki 5 HP bar.
“Ooo-kke.. Aku menarik kata-kataku, sepertinya aku harus pergi ke kamar mandi.
” Kata Armin ketakutan. Semua anggota pasukan bertarung dengan serius, dengan
perjuangan yang besar akhirnya mereka dapat mengalahkan boss siput itu. Dalam
pertarungan melawan boss siput itu total korban jiwa berjumlah 5 orang.
“Masih ada 24 lagi? Apa kita
bisa mengalahkan semua boss itu, memang sudah
tidak ada harapan lagi. ” Kata Armin putus asa. “Hey Armin, apakah kau
tidak merasa curiga pada ketua Kirito. ”.”Curiga? Maksudmu?“.”Apakah kau pernah
melihat HP bar ketua berwarna kuning?”.”Mungkin itu memang keahliannya, yang ku
bingungkan adalah dalam dunia ini tidak mungkin kan kalau Kirigaya Kazuto tidak
ikut bermain, mungkin saja dia menyelinap dalam pasukan ini dan dia akan
menjadi boss akhir, seperti di film-film.” Kata Armin menjelaskan. “Tunggu
dulu, HP bar ketua tidak pernah berwarna kuning, menyelinap dalam pasukan,
Kirito, Kirigaya Kazuto!”. “Jadi selama ini Ketua Kirito adalah boss akhir yang
sebenarnya.” Eren mengatakan itu sambil berteriak dan menunjuk Kirito. Tentu saja
kata-kata Eren tadi dapat didengar semua pasukan. Eren segera mendekat ke arah
Kirito dan menjelaskan semua hasil pemikirannya tadi. “Jadi nama Kirito itu
adalah singkatan dari Kirigaya Kazuto kan ketua?” Kata Eren tegas. “Ternyata
kau cukup pintar juga, sebagai hadiah karena kau telah mengungkan identitasku,
kau dapat mengalahkan boss akhir tanpa mengalahkan boss lainya, tapi kau harus
melawanku satu lawan satu. Jika kau menang melawanku semua pemain akan ku
kembalikan ke dunia nyata, tetapi jika kau kalah kau akan mati dan seluruh
pemain akan ku kembalikan ke lantai 1, jadi mereka harus mengulangi semuanya
dari awal” Kata Kirito. ”Apa!” Kata Eren terkejut.
Eren harus membuat keputusan dengan cepat, dan tepat. Jika ini yang
harus ia lakukan untuk dapat bertemu kembali dengan Ibunya dia akan
menyanggupinya. “Oke.. Aku akan menerima tawaranmu.” Jawab Eren. “Bagus, dari
dulu memang aku ingin sekali bertarung denganmu.” Kata Kirito. Eren melirik ke
arah Armin. “Eren, jangan lakukan itu! Aku tidak ingin kehilangan temanku, kita
bisa mengulanginya dari awalkan? Kau tidak perlu melakukan ini!” Kata armin
memohon.
Tiba-tiba tubuh semua pasukan kecuali Eren dan Kirito menjadi tidak
bisa digerakkan. Pertarungan yang sebenarnya akan segera dimulai. “Teeet” Bunyi
tersebut mengawali pertarungan itu. “Kling, kling, kling” Pertarungan itu
diawali dengan serangan pedang dari Eren. Pertarungan itu berlangsung sengit,
kekuatan kedua belah pihak terasa seimbang, tetapi sebenarnya kekuatan dari
Kirito lah yang lebih unggul. HP kedua belah pihak sudah menunjukkan warna
merah. Serangan akhir yang tercepat dan terkuatlah yang akan menentukan akhir
pertarungan itu. Eren sedikit lengah dalam pertarungan, ia sempat melirik ke
arah Armin untuk memastikan bahwa Armin dalam keadaan baik-baik saja. Tetapi
saat dia kembali menghadap ke arah Kirito sebuah pedang siap tuk menghunusnya.
Ia hanya bisa memejamkan matanya rapat-rapat. “Mungkin ini akhirnya? Maaf kan
aku Armin, aku tidak bisa menemanimu lagi, maafkan aku ibu atas semua kesalahanku
pada Ibu.” Itu adalah kata-kata terakhir Eren sebelum hunusan pedang Kirito
mengenainya. Namun saat Eren membuka matanya, ia melihat Armin sudah berada di
depannya dan melindungi Eren dari hunusan pedang milik Kirito. “Bagaimana
mungkin kau melawan perintah sistem” Kata Kirito kebingungan. “Armin, kenapa
kau melindungiku? Kau tidak perlu melakukan itu kan! Mengapa kau mengobankan
nyawamu untukku.” Air mata mengalir dari pipi Eren. “Ahahahaha..
ngomong-ngomong ini adalah pertama kalinya
aku bisa datang tepat waktu, hmm... kau adalah teman sejatiku, bagaimana
bisa aku duduk diam sementara temanku sendiri sedang berjuang demi aku,”.
“Tapi....” Eren tidak bisa melanjutkan kata-katanya. “Kalahkan Kirito dan
kembalilah ke dunia nyata demi aku, aku akan selalu berada disisimu, Eren.” HP
bar Armin menunjukkan angka 0 dan Avatar
milik Armin pun menghilang.
“Armin, aku berjanji tidak akan membiarkan pengorbananmu menjadi
sia-sia.” Kata Eren berapi-api. “kyaaaaaaaaaa!” serangan terakhir Eren itu pun
mengenai tubuh Kirito dengan telak. HP bar Kirito mulai menunjukkkan angka 0
dan Avatar Kirito pun ikut menghilang. Pertarunganpun di menangkan oleh Eren
dan permainan telah terselesaikan.
Eren membuka kedua matanya.
Jarum jam menunjukkan pukul 05.00. “Apa yang sebenarnya terjadi, mungkinkah ini
semua hanya mimpi. Seperti ada yang kulupakan........ Hmmm....... ARMIN! ”.
Eren bergegas mencari telepon genggamnya dan segera menghubungi Armin. “Armin,
halo, Amin? Apa kau baik-baik saja, kau tidak apa-apa kan?” tanya Eren cemas.”Hoaaaaaaaam....
Apa yang kau bicarakan siiih... ini masih pagi tau. Kau pasti habis mimpi buruk
ya? Pergi tidur lagi sana!” Kata Armin. “Tuuut, tuuuut, tuuuut.” Armin pun
memutuskan sambungan teleponnya. “Dasar Armin, orang lagi cemas dia malah bercanda.”
Di depan kamar Ibunya Eren berdiri, ia bersiap untuk membuka engsel
pintu. Setelah ia membuka pintu terlihatlah
sosok ibunya sedang mengerjakan suatu tugas di laptop. Eren tak kuasa menahan
air mata dan segera memeluk Ibunya dari belakang. Ibu Eren terkejut akan
kedatangan Eren, tidak biasa Eren memeluknya seperti ini. “Hmm....Ibu, Eren
minta maaf atas segala kesalahan Eren, Eren menginginkan perhatian dan kasih
sayang Ibu seperti dulu, tetapi keadaan memang sudah berubah, seharusnya Eren
dapat mengerti kalau Ibu sudah bekerja keras untuk Eren, mungkin Eren sudah
bersikap egois selama ini.” Kata Eren sesenggukkan. “Ibu juga minta maaf ya,
Nak. Mungkin Ibu selama ini terlalu fokus pada pekerjaan sehingga kurang
memperhatikan Eren.”. Mereka pun berpelukan.
Sejak saat itu hubungan antara Eren dan Ibunya semakin membaik,
mereka sering melakukan hal-hal bersama di saat seggang. Hubungan antara Eren
dan Armin pun juga semakin erat, mereka pada akhirnya menjadi sahabat sejati
dan saling tolong menolong di saat suka maupun duka