Cari Blog Ini

Kamis, 24 Maret 2016

Cerpen Karangan : 3G (Gara-Gara Game)

3G (Gara Gara Game)
Oleh : Nadila Fitri Nuril Aulia

“Akhirnya dibuka.....” ”Akhirnyaaaaaa, penantianku tidak sia-sia” “Wuhoooooooo” “Serbuuuuuuuuu !!!”. Teriakan dari para pengunjung toko menghiasi acara pembukaan sebuah game populer bernama “Adventure Art Online 2”. Game tersebut memiliki banyak pengemar sejak peluncuran season pertamanya. Hanya saja pada peluncuran season ke-2nya kali ini, hanya tersedia 10.000 video game yang dijual. Berbeda dengan game lainnya, game ini mengharuskan pemainnya untuk tetap tersambung pada jaringan internet. Jadi para pemain dapat tersambung satu dengan pemain lainnya menggunakan internet . Hal tersebutlah yang membuat para gamers rela melakukan apapun untuk mendapatkan video game tersebut.  Para gamers bahkan rela mengantri sejak kemarin malam demi  membeli game tersebut.
Hanya memerlukan waktu 2 jam untuk menjual habis semua video game tersebut. Tak banyak pula para pengunjung yang terlihat kecewa. Diantara mereka terlihat seorang pemuda berusia sekitar 17 tahun berlari ke arah tempat parkir untuk mengambil sepedanya dan segera mengendarainya pulang. Ia nampak sangat senang, namun tak dapat disembunyikannya rasa lelah serta kantuk yang menyerangnya. Sesampainya ia di rumah, ia bergegas masuk ke kamar dan segera merebahkan tubuhnya ke atas tempat tidur. Sebuah tanda pesan masuk di telepon genggam pemuda itu pun berbunyi, ia segera mengecek pesan tersebut. Dan benar seperti dugaanya pesan itu berasal dari temannya, Armin. “Eren, apakah kau sudah mendapatkan game itu? Kau tidak lupa membelikan satu untukku kan?”. Erenpun membalas pesan tersebut. “hn, tentu aku sudah membelikan satu untukmu, tapi besok kau harus mentraktirku makan siang di sekolah sebagai tanda terima kasihmu padaku!. Hn, ngomong-ngomong bagaimana kalau nanti jam 10.00 kau datang ke rumahku ?, kau pasti ingin mencoba game itu hari ini kan?”. Setelah membalas pesan tersebut, Eren pun menutup matanya dan tidur dengan lelapnya.
Jarum jam sudah menujukkan angka 10.05 namun, Armin belum menunjukkan wujudnya juga. Memang terlambat adalah kebiasaan yang sudah melekat dan susah dihilangkan pada diri Armin. Ia pasti akan datang 15 menit sesudah waktu yang telah dijanjikannya. Eren sudah menduga bila Armin akan datang terlambat. Mereka memang sudah berteman sejak duduk di bangku sekolah dasar. Jadi Eren sudah mengenal betul kebiasaan temannya itu. Sambil menunggu Armin, Eren memutuskan untuk menyiapkan semua peralatan yang  digunakan untuk bermain video game, tak lupa pula ia mengambil cemilan yang berada di dapur rumahnya.
Saat Eren mengambil cemilan, ia bertemu ibunya di dapur. “Ibu? Kenapa ibu ada disini, bukannya ibu seharusnya sedang bekerja di kantor?” kata Eren kebingungan “Kemarin kantor tempat ibu bekerja memberikan beberapa hari untuk ibu libur. Eren, apakah setelah ini kamu akan memainkan game itu? ” kata Ibu Eren. “iii-ya, setelah ini Eren memang akan bermain video game.” Kata Eren.  “Eren, bukankah Ibu sudah mengingatkan bahwa video game memang menyenangkan tapi kamu tidak boleh memainkannya dengan berlebihan, kenapa kamu tidak menggunakan waktumu untuk hal yang lebih bermanfaat? ” kata Ibu Eren mengingatkan. “Ibu selalu saja melarang Eren, apakah Ibu tidak suka bila melihat Eren senang. Ibu juga tidak pernah punya waktu untuk Eren kan?, Ibu selalu saja sibuk dengan pekerjaan Ibu.” Kata Eren kecewa. ”Tapi Eren, Ibu bekerjakan juga demi kamu.”.”Kalau begitu Ibu tidak berhak melarang Eren! ” Eren segera memngambil beberapa cemilan dan pergi ke kamarnya. “Eren! Ibu belum selesai bicara” Ibu Eren nampak kecewa dengan perilaku anaknya itu. Memang  sejak ayah Eren meninggal dunia, Ibu Eren menjadi sangat sibuk dengan pekerjaanya dan tidak memiliki banyak waktu untuk Eren. Eren merasa bahwa Ibunya sudah tidak menyayangi dan memperhatikannya lagi , maka sejak saat itu Eren mulai melampiaskan semuanya pada dunia games.,
  “Tok, tok, tok, Eren!”. Mendengar suara itu Eren bergegas membukakan pintu dan segera mengajak Armin menuju ke kamarnya. Dengan bersemangat mereka berdua menyalakan beberapa peralatan untuk bermain game dan mengambil posisi nyaman mereka masing-masing.”Kau siap Eren?”. “Tentu aku siap, ini pasti akan menyenangkan,”. ”Link Start!” kata mereka serempak. Lalu munculah cahaya yang sangat menyilaukan dan seketika Eren serta Armin sudah masuk ke dalam dunia Adventure Art Online 2.
Eren, Armin serta semua pemain lainya berada dalam lantai 1 dunia Adventure Art Online 2, para pemain lain juga nampak kebingungan mengapa mereka semua dapat masuk ke dalam game. “Eren, kenapa kita bisa masuk ke dalam game, bukannya seharusnya kita memainkan game  menggunakan alat konsol.” Kata Armin kebingungan. “Tunggu! Pasti ada kesalahan, kalau begini bagaimana cara kita bisa keluar?” Kata Eren panik. Tiba-tiba munculah sesosok makhluk aneh, hitam dan  berjubah di langit. “Wahai para pemain, akulah Kirigaya Kazuto pencipta dunia game ini. Kalian pasti bingung kenapa kalian bisa masuk dalam dunia ini. Ini bukanlah suatu kesalahan sistem, tapi ini memang salah satu fitur Adventure Art Online 2. Jika kalian ingin keluar maka kalian harus mengalahkan semua boss pada setiap lantai dan pada lantai 100 kalian akan bertarung untuk mengalahkanku. Oh, dan satu lagi, jika HP atau nyawa kalian 0 maka avatar kalian akan hilang dan nyawa kalian yang sesungguhnya akan mati. Jadi bermainlah dengan sungguh-sungguh dan sampai jumpa di lantai 100.” Asap pekat pun menutupi area itu dan makhluk aneh itu pun menghilang.
      “Eren, bagaimana ini? Apa yang harus kita lakukan? Aku masih belum mau mati dulu, apakah kita akan mati disini? Kita pasti akan mati, kita akan mati disini.” Kata Armin.  “Ssssssttttt, apa kau tidak bisa diam? Kau tidak lihat aku sedang berpikir.” “Tak ada yang perlu dipikirkan lagi kita pasti akan mati disini, bagaimana bisa kita sampai di lantai 100 dan mengalahkan boss akhir?” Kata Armin putus asa. Terbayang oleh Eren wajah Ibunya, semua ini tidak akan terjadi jika dia mau mendengarkan apa kata ibunya, ia mulai menyalahkan dirinya sendiri, tapi ia tidak boleh putus asa dan berhenti disini saja, dia harus menyelesaikan game ini supaya ia dapat kambali ke dunia nyata dan dapat meminta maaf pada ibunya. “Satu-satunya cara untuk kembali ke dunia nyata adalah dengan mengalahkan makhluk itu, kita tidak boleh putus asa dan berhenti disini. Aku akan melakukan apapun untuk bisa kembali ke dunia nyata!” Kata Eren. ”Tapi  apakah kita bisa?”. “Harus, kita harus bisa.”
Setahun telah berlalu, sekarang Eren telah berdiri di depan pintu gerbang boss akhir di lantai 100. Puluhan boss lantai telah ia lewati, kemampuannya bertarung pun sudah berkembang pesat, semua ini bisa ia capai dikarenakan dukungan teman temannya dan kemauannya untuk dapat kembali bertemu Ibunya. Untuk bisa mencapai lantai 100 ia dan Armin telah memutuskan untuk bergabung dengan suatu guild (kelompok) yang bernama Sleeping Knight. Guild ini diketuai oleh seorang pemuda yang sangat kuat, bahkan HP barnya saja tidak pernah berwarna kuning, pemuda itu bernama Kirito. Eren sangatlah kagum pada pemuda itu, ia bertekad untuk bisa menjadi kuat seperti Kirito. Namun ia merasa ada keanehan pada diri Kirito. Pasukan besar-besaran pun dibentuk untuk melawan boss pada lantai ini. Semua bertarung untuk satu tujuan yang sama yaitu dapat kembali ke dunia nyata.
Setelah semua pasukan masuk ke dalam arena, pintu gerbang pun tertutup. Kabarnya mereka harus mengalahkan 25 boss terlebih dahulu sebelum dapat bertemu boss yang sebenarnya. Dari arah atas arena munculah boss berbentuk siput yang lucu dan mengemaskan. “Ahahahahahahaaaa, jadi ini seperti bentuk bossnya, dia lebih pantas dikatakan hewan peliharaan dari pada boss, mungkin aku bisa mengalahkannya dengan mata tertutup.” Kata Armin meremehkan. “Jangan lengah, Armin.” Kata Eren serius. Tiba-tiba boss tersebut berubah menjadi besar, mengerikan, memiliki senjata yang hebat dan memiliki 5 HP bar. “Ooo-kke.. Aku menarik kata-kataku, sepertinya aku harus pergi ke kamar mandi. ” Kata Armin ketakutan. Semua anggota pasukan bertarung dengan serius, dengan perjuangan yang besar akhirnya mereka dapat mengalahkan boss siput itu. Dalam pertarungan melawan boss siput itu total korban jiwa berjumlah 5 orang.
 “Masih ada 24 lagi? Apa kita bisa mengalahkan semua boss itu, memang sudah  tidak ada harapan lagi. ” Kata Armin putus asa. “Hey Armin, apakah kau tidak merasa curiga pada ketua Kirito. ”.”Curiga? Maksudmu?“.”Apakah kau pernah melihat HP bar ketua berwarna kuning?”.”Mungkin itu memang keahliannya, yang ku bingungkan adalah dalam dunia ini tidak mungkin kan kalau Kirigaya Kazuto tidak ikut bermain, mungkin saja dia menyelinap dalam pasukan ini dan dia akan menjadi boss akhir, seperti di film-film.” Kata Armin menjelaskan. “Tunggu dulu, HP bar ketua tidak pernah berwarna kuning, menyelinap dalam pasukan, Kirito, Kirigaya Kazuto!”. “Jadi selama ini Ketua Kirito adalah boss akhir yang sebenarnya.” Eren mengatakan itu sambil berteriak dan menunjuk Kirito. Tentu saja kata-kata Eren tadi dapat didengar semua pasukan. Eren segera mendekat ke arah Kirito dan menjelaskan semua hasil pemikirannya tadi. “Jadi nama Kirito itu adalah singkatan dari Kirigaya Kazuto kan ketua?” Kata Eren tegas. “Ternyata kau cukup pintar juga, sebagai hadiah karena kau telah mengungkan identitasku, kau dapat mengalahkan boss akhir tanpa mengalahkan boss lainya, tapi kau harus melawanku satu lawan satu. Jika kau menang melawanku semua pemain akan ku kembalikan ke dunia nyata, tetapi jika kau kalah kau akan mati dan seluruh pemain akan ku kembalikan ke lantai 1, jadi mereka harus mengulangi semuanya dari awal” Kata Kirito. ”Apa!” Kata Eren terkejut.
Eren harus membuat keputusan dengan cepat, dan tepat. Jika ini yang harus ia lakukan untuk dapat bertemu kembali dengan Ibunya dia akan menyanggupinya. “Oke.. Aku akan menerima tawaranmu.” Jawab Eren. “Bagus, dari dulu memang aku ingin sekali bertarung denganmu.” Kata Kirito. Eren melirik ke arah Armin. “Eren, jangan lakukan itu! Aku tidak ingin kehilangan temanku, kita bisa mengulanginya dari awalkan? Kau tidak perlu melakukan ini!” Kata armin memohon.
Tiba-tiba tubuh semua pasukan kecuali Eren dan Kirito menjadi tidak bisa digerakkan. Pertarungan yang sebenarnya akan segera dimulai. “Teeet” Bunyi tersebut mengawali pertarungan itu. “Kling, kling, kling” Pertarungan itu diawali dengan serangan pedang dari Eren. Pertarungan itu berlangsung sengit, kekuatan kedua belah pihak terasa seimbang, tetapi sebenarnya kekuatan dari Kirito lah yang lebih unggul. HP kedua belah pihak sudah menunjukkan warna merah. Serangan akhir yang tercepat dan terkuatlah yang akan menentukan akhir pertarungan itu. Eren sedikit lengah dalam pertarungan, ia sempat melirik ke arah Armin untuk memastikan bahwa Armin dalam keadaan baik-baik saja. Tetapi saat dia kembali menghadap ke arah Kirito sebuah pedang siap tuk menghunusnya. Ia hanya bisa memejamkan matanya rapat-rapat. “Mungkin ini akhirnya? Maaf kan aku Armin, aku tidak bisa menemanimu lagi, maafkan aku ibu atas semua kesalahanku pada Ibu.” Itu adalah kata-kata terakhir Eren sebelum hunusan pedang Kirito mengenainya. Namun saat Eren membuka matanya, ia melihat Armin sudah berada di depannya dan melindungi Eren dari hunusan pedang milik Kirito. “Bagaimana mungkin kau melawan perintah sistem” Kata Kirito kebingungan. “Armin, kenapa kau melindungiku? Kau tidak perlu melakukan itu kan! Mengapa kau mengobankan nyawamu untukku.” Air mata mengalir dari pipi Eren. “Ahahahaha.. ngomong-ngomong ini adalah pertama kalinya  aku bisa datang tepat waktu, hmm... kau adalah teman sejatiku, bagaimana bisa aku duduk diam sementara temanku sendiri sedang berjuang demi aku,”. “Tapi....” Eren tidak bisa melanjutkan kata-katanya. “Kalahkan Kirito dan kembalilah ke dunia nyata demi aku, aku akan selalu berada disisimu, Eren.” HP bar Armin menunjukkan angka 0  dan Avatar milik Armin pun menghilang.
“Armin, aku berjanji tidak akan membiarkan pengorbananmu menjadi sia-sia.” Kata Eren berapi-api. “kyaaaaaaaaaa!” serangan terakhir Eren itu pun mengenai tubuh Kirito dengan telak. HP bar Kirito mulai menunjukkkan angka 0 dan Avatar Kirito pun ikut menghilang. Pertarunganpun di menangkan oleh Eren dan permainan telah terselesaikan.
 Eren membuka kedua matanya. Jarum jam menunjukkan pukul 05.00. “Apa yang sebenarnya terjadi, mungkinkah ini semua hanya mimpi. Seperti ada yang kulupakan........ Hmmm....... ARMIN! ”. Eren bergegas mencari telepon genggamnya dan segera menghubungi Armin. “Armin, halo, Amin? Apa kau baik-baik saja, kau tidak apa-apa kan?” tanya Eren cemas.”Hoaaaaaaaam.... Apa yang kau bicarakan siiih... ini masih pagi tau. Kau pasti habis mimpi buruk ya? Pergi tidur lagi sana!” Kata Armin. “Tuuut, tuuuut, tuuuut.” Armin pun memutuskan sambungan teleponnya. “Dasar Armin, orang lagi cemas dia malah bercanda.”
Di depan kamar Ibunya Eren berdiri, ia bersiap untuk membuka engsel pintu. Setelah ia membuka pintu  terlihatlah sosok ibunya sedang mengerjakan suatu tugas di laptop. Eren tak kuasa menahan air mata dan segera memeluk Ibunya dari belakang. Ibu Eren terkejut akan kedatangan Eren, tidak biasa Eren memeluknya seperti ini. “Hmm....Ibu, Eren minta maaf atas segala kesalahan Eren, Eren menginginkan perhatian dan kasih sayang Ibu seperti dulu, tetapi keadaan memang sudah berubah, seharusnya Eren dapat mengerti kalau Ibu sudah bekerja keras untuk Eren, mungkin Eren sudah bersikap egois selama ini.” Kata Eren sesenggukkan. “Ibu juga minta maaf ya, Nak. Mungkin Ibu selama ini terlalu fokus pada pekerjaan sehingga kurang memperhatikan Eren.”. Mereka pun berpelukan.
Sejak saat itu hubungan antara Eren dan Ibunya semakin membaik, mereka sering melakukan hal-hal bersama di saat seggang. Hubungan antara Eren dan Armin pun juga semakin erat, mereka pada akhirnya menjadi sahabat sejati dan saling tolong menolong di saat suka maupun duka

Tidak ada komentar: