Arti Sahabat Sejati
Oleh : Amalia Putri Salsabila (
7D/16 )
Sonya siswi kelas 7 SMP
yang sangat sombong dan selalu merendahkan teman temannya. Memang dia anak
orang kaya. Ayahnya menjadi manager di sebuah perusahaan besar. Keluarganya
selalu pergi berlibur ke luar negri setiap tahun. Setiap pulang ia selalu
memamerkan barang yang dibelinya di luar negri. Dia juga termasuk siswa yang
pandai di kelasnya. Pantas jika semua
murid sangat ingin berteman dengan dia. Tapi, Sonya merasa tidak level dengan mereka.
Sonya hanya berteman dengan mereka yang sederajat dengannya. Dan dikelasnya
hanya ada dua anak yang sederajat dengannya yaitu, Fatma dan Nana. Suatu hari
ada siswi baru dikelasnya. Namanya Zahra, dia berasal dari keluarga sederhana
dari desa. Ayah Zahra bekerja sebagai pedagang. Dan ibunya menjadi seorang
penjahit. Zahra adalah siswi yang pandai dan berbakti pada kedua orang tuanya
dia selalu membantu ibunya bila mendapat banyak jahitan. tapi kepandaiannya belum diketahui oleh Sonya.
Setelah tahu bahwa Zahra mengalahkannya
disemua mata pelajaran Sonya menjadi jahat dengan Zahra. Sonya selalu mencari
cara agar Zahra keluar dari sekolahnya. Zahra pernah difitnah Sonya mencuri
uangnya. Di depan teman-temannya ia memarahi Zahra yang tidak mengerti apa-apa.
“Sini lo Zahra!” teriak Sonya di depan kelas pada Zahra yang sedang membaca
buku di kursinya. Zahra yang tidak mengerti apa-apa menghampiri Sonya di depan
kelas. “ada apa kamu manggil aku?”. “ udahlah Zahra lo ngak usah basa-basi, lo
kan yang udah ngambil uang gue di tas”. “enggak aku nggak ngambil uang kamu
kok”. “sudahlah kamu nggak usah ngeles, semua tahu kalau cuma kamu yang selalu
di kelas. Dasar anak orang miskin”. “Zahra yang hatinya sakit saat orang tuanya
dipermalukan di depan teman-temannya langsung pergi sambil menangis. Di dalam
hatinya timbul pertanyaan kenapa Sonya sejahat itu padanya, padahal ia tidak
pernah menyakitinya. Di sisi lain Sonya bersama kedua sahabatnya itu sangat
gembira. Mereka sangat puas mempermalukan Zahra di depan teman-temannya.
Pulang sekolah seperti
biasa, Sonya selalu teriak-teriak memanggil pembantunya. “ kemana Mama bi,?” “
aa..ibu lagi di rumah sakit!”. Jawab bi Inah gugup. “memang siapa yang sakit?” Tanya Sonya
penasaran. “ tadi tuan kecelakaan dan masuk rumah sakit”. “apa ayah masuk rumah
sakit. Trus gimana keadaannya sekarang, aku mau lihat ayah bi” Kata Sonya
sambil merengek. “sudahlah tidak perlu kesana, tadi ibu bilang di rumah aja
nunggu kabar dari ibu”. Setelah itu Sonya duduk di ruang tamu sambil nunggu kabar
dari mamanya. “kring…kring…kring…” telefon rumah berbunyi. Sonya langsung
mengangkat telefon itu ternyata yang telefon adalah mamanya. Dia langsung
bertanya tentang keadaan ayahnya. Tapi, mamanya menyuruh menyerahkan telefon
itu kepada bi Inah.
Setelah selesai bi Inah
langsung mengumpulkan para pembantu di rumah Sonya. Sonya yang tidak mengerti
apa-apa langsung masuk kamar. Beberapa jam setelah itu terdengar suara mobil
ambulans. Sonya yang tadi santai mendengarkan music langsung gemetar. Di dalam
hati ia bertanya apa yang telah terjadi. Setelah ia sadar dari lamunannya,
Sonya langsung ke luar. Betapa terkejutnya ia melihat ayahnya sudah terkujur
tak bernyawa. Sonya langsung menghampiri mamanya. “ ma, apa yang terjadi sama
ayah ma?” “sabar ya, sayang sekarang ayah sudah meninggalkan kita!” jawab
mamanya Sonya sedih. “nggak mungkin ma, ayah nggak mungkin meninggalkan aku
nggak…”teriak Sonya sambil menangis.
Setelah pemakaman
selesai ada seorang memakai jas datang ke rumah Sonya. Mama Sonya menemui orang
itu. Sonya yang berada dekat di situ mendengarkan pembicaraan mamanya dengan
orang itu. Ternyata selama ini uang yang mereka gunakan untuk liburan dan
bersenang-senang adalah uang kantor. Akhirnya rumah Sonya disita. Para pembantu
diberhentiin oleh mamanya Sonya dan Sonya dengan mamanya mengontrak rumah kecil
di daerah dekat rumah Zahra.
Di sekolah ternyata
kabar meninggalnya ayah Sonya dan utang-utangnya itu sudah terdengar, tapi
belum ada yang anak yang mau bicara tentang itu. Sampai pada jam istirahat Sonya
yang biasa mengejek Zahra, saat itulah fatma dan Nana berani bicara. “ eh, Nya
kamu nggak usah ngejek Zahra, kamu nyadar nggak sih kalau kamu sekarang itu
udah kayak dia, bahkan lebih rendah” kata Fatma. “iya sekarang lo udah nggak
level sama kita” ucap Nana menambah kata Fatma. “ loh kalian kok jadi gini sih
sama aku, kalian kan sahabat aku. “ apa sahabat, itukan dulu waktu kamu masih
kaya. Sekarang kamukan udah miskin” kata Nana. Sonya sangat sedih ia tidak
menyangka bahwa mereka yang dianggapnya sahabat malah menyakitinya.
Akhirnya Sonya pergi ke
kamar mandi sambil menangis. Zahra yang merasa kasihan langsung mengikuti
Sonya. “ Sonya kamu tidak apa-apa kan?” Tanya Zahra. “Sudahlah kamu nggak usah
sok peduli sama aku. Aku tahu kok sebenarnya kamu itu seneng karena semua yang
aku lakukan sama kamu udah terbalas sekarang”. “ Nggak Sonya aku kesini mau
menghibur kamu, bukankah kita ini teman. Sesama teman kita harus saling
menghargai dan membantu stu sama lain!” “Kamu kok baik sih sama aku padahal aku
udah nyakitin dan mempermalukan kamu, harusnya kamu sekarang seneng”. “ apakah
pantas seorang teman bahagia di atas penderitaan temannya”kata Zahra.
“ Maafin aku ya Zahra atas semua kejahatan
yang pernah aku lakuin sama kamu”. “nggak apa-apa kok aku udah maafin kamu”.
“sekarang aku ngerti arti sahabat sesungguhnya. Sahabat bukanlah orang yang
kedudukannya sama dengan kita, melainkan orang yang selalu ada bersama kita
dalam suka maupun duka”kata Sonya sambil menangis. “ ya, sudahlah Sonya
sekarang kamu tidak sendirian ada aku disini ”. “sekarang kita akan menjadi
sahabat sejati yang akan selalu bersama dalam suka maupun duka”.
Sahabat
sejati adalah seseorang yang selalu ada disaat kita senang dan sedih. Bukan,
seorang yang sederajat kedudukannya dengan kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar