Cari Blog Ini

Sabtu, 19 Maret 2016

Cerpen Karangan : YOSEI NO SEKAI DE BOKEN

YOSEI NO SEKAI DE BOKEN
oleh : Aisya Amalia Putri

“Huh lama sekali empat anak itu, kemana saja mereka” keluhku dengan kesal yang sedari tadi menunggu ke empat sahabatku di rumah pohon. Beberapa menit kemudian,” kring kring”suara bel sepeda berbunyi. Seorang gadis cantik yang berusia sekitar 13 tahun turun dari sepedanya dengan membawa tas di punggungnya. Gadis itu bernama Touka. “ Hosh hosh, selamat pagi Himeji, maaf telat tadi aku masih mampir ke rumah Shinami” kata Touka dengan suara yang masih ngos ngosan. “ Tadi kamu ke rumah Shinami, tapi Shinami nya mana?” tanyaku. ” Tadi Shinami masih siap-siap, tapi dia siap-siapnya lama jadi aku tinggalin”. “ Selamat pagi teman-teman” sapa Shinami, yang tiba-tiba ada di belakang Touka dan aku. Sontak suara itu membuat kami berdua kaget.” Akhirnya kamu datang juga Shinami” kataku dengan nada agak kesal. Selang beberapa menit datang dua anak laki-laki. Kedua anak  itu bernama Shino dan Urushi. “Yosh, mari kita mulai” kataku. Aku adalah pemimpin dari grup ini. Kami berlima berkumpul karena dua hari yang lalu kami menemukan sebuah kota di dalam hutan yang di huni oleh para peri. Saat itu kami sedang bepetualang di dalam hutan dan tiba-tiba ada sebuah pintu di batang pohon muncul di depan kami. Segera kami masuk ke pintu tersebut. “Gelap sekali di dalam” kataku.”Himeji ayo kembali,aku takut” pinta Shinami kepadaku. Saat kami terus masuk tiba-tiba ada cahaya yang menyilaukan dan saat itu kami melihat sebuah kota indah yang di huni oleh para peri. Peri-peri itu berukuran sebesar manusia. Saat itu kami sangat kaget, buru-buru kami keluar dari kota itu. Saat itu tidak ada yang menyadari keberadaan kami. Dan hari ini kami akan ke sana lagi untuk melihat-lihat tentang kota peri itu.
***

“Yosh, ayo kita berangkat teman-teman” kataku dengan nada yang semangat.”Ayo” kata mereka secara serempak. Untuk yang kedua kalinya kami memasuki pintu itu.  Saat memasuki pintu yang bertuliskan “selamat datang di Yosei no Sekai” , kami mendapatkan sebuah sayap yang sangat indah. Yosei no Sekai adalah nama kota itu.Sesampainya di sana kami bertemu peri penjaga yang sangat ramah. Dengan sopan peri itu berkata ” Selamat datang”. Sepertinya sudah banyak manusia yang masuk ke kota peri ini. Buktinya peri-peri ini tidak terkejut oleh kedatangan kami.Kami memanggil peri ini dengan sebutan Yui Yosei yaitu peri baik.Saat kami berjalan-jalan, tiba-tiba ada peri ramah yang ingin berteman. Peri itu bernama Ringo Kami di ajak ke rumahnya. “Kalian manusia datang pada waktu yang tepat” kata Ringo dengan nada yang serius.”Apa maksudnya  waktu yang tepat?” tanyaku. “Hari ini akan ada peperangan melawan Jaakuna Yosei (peri jahat) di pulau seberang?” jawab Ringo “Makanya tadi sudah banyak Yui Yosei yang memakai baju perang” batinku.” Terus apa hubungannya dengan kami?” tanyaku lagi. “Kalian tolong bantu  para peri, karena jika kami di sihir oleh Jaakuna Yosei hanya kalian yang bisa menolong, karena kalian tidak akan bisa terkena sihir peri itu dan ini ramuan untuk mengembalikan peri yang terkena sihir”jawab...dengan menyerahkan kantong yang berisi ramuan itu kepadaku. Karena itu, banyak Yui Yosei yang melihat ke arah kami. Kami pun langsung menyetujui permintaan itu. Saat tiba di peperangan.”Masih lima menit saja sudah banyak yang terkena sihir” batinku. Ternyata Yui Yoseilebih lemah dari Jaakuna Yosei. Kami bertugas untuk mengusapkan ramuannya ke sayap Yui Yosei agar sihirnya hilang. Akhirnya pemenang pertarungan itu adalah Jaakuna Yoseidan mereka membawa ratu Yui Yoseiuntuk dijadikan sandera. Jaakuna Yosei sangat licik. Mereka meminta salah satu dari kami (Aku, Shinami, Touka, Shino,dan Urushi) untuk menjadi pelayan mereka. Jika kami bersedia menerima tawaran itu ratu Yui Yosei akan bebas. Kami sebenarnya sangat ingin membantu peri itu. Tetapi jika tawarannya itu, kami akan menolaknya. Saat itu terlintas ide cemerlang di kepalaku. Idenya yaitu mengadakan perang 1 lawan 1 untuk mengetahui siapa yang paling kuat. Jika Yui Yosei menang Jaakuna Yosei harus mengembalikan  ratu Yui Yosei kepada Yui Yosei dan jika Jaakuna Yosei menang mereka akan membawaku dan ratu Yui Yosei. Aku yang akan bertarung dalam pihak Yui Yosei, karena aku adalah juara 1 tingkat nasional dalam lomba bela diri. Pertarungan ini adalah bela diri tangan kosong. Jadi tidak boleh memakai senjata apapun. Lawanku adalah seorang lelaki bertubuh kekar. Tetapi hanya penampilan saja yang membuat takut dan sebenarnya dipihak Jaakuna Yosei orangnya sangat lemah. Akhirnya pertarungan itu dimenangkan olehku. Saat kami akan kembali, Yui Yosei mengadakan pesta untuk kemenangan kami. Dan berpesan agar tidak lupa pada Yosei no Sekai. Saat  kami kembali ke rumah, tiba-tiba sayap kami berubah menjadi benda untuk berkomunikasi dengan Yui Yosei. Akhirnya kami pun setiap hari akan berkomunikasi dengan Yui Yosei.

2 komentar:

Idea vie mengatakan...

Cerpennya bagus discretion memang kreatif

Idea vie mengatakan...

Cerpennya bagus discretion memang kreatif