YOSEI NO SEKAI DE BOKEN
oleh : Aisya Amalia Putri
“Huh lama
sekali empat anak itu, kemana saja mereka” keluhku dengan kesal yang sedari
tadi menunggu ke empat sahabatku di rumah pohon. Beberapa menit kemudian,”
kring kring”suara bel sepeda berbunyi. Seorang gadis cantik yang berusia
sekitar 13 tahun turun dari sepedanya dengan membawa tas di punggungnya. Gadis
itu bernama Touka. “ Hosh hosh, selamat pagi Himeji, maaf telat tadi aku masih
mampir ke rumah Shinami” kata Touka dengan suara yang masih ngos ngosan. “ Tadi
kamu ke rumah Shinami, tapi Shinami nya mana?” tanyaku. ” Tadi Shinami masih
siap-siap, tapi dia siap-siapnya lama jadi aku tinggalin”. “ Selamat pagi
teman-teman” sapa Shinami, yang tiba-tiba ada di belakang Touka dan aku. Sontak
suara itu membuat kami berdua kaget.” Akhirnya kamu datang juga Shinami” kataku
dengan nada agak kesal. Selang beberapa menit datang dua anak laki-laki. Kedua
anak itu bernama Shino dan Urushi.
“Yosh, mari kita mulai” kataku. Aku adalah pemimpin dari grup ini. Kami berlima
berkumpul karena dua hari yang lalu kami menemukan sebuah kota di dalam hutan
yang di huni oleh para peri. Saat itu kami sedang bepetualang di dalam hutan dan
tiba-tiba ada sebuah pintu di batang pohon muncul di depan kami. Segera kami
masuk ke pintu tersebut. “Gelap sekali di dalam” kataku.”Himeji ayo kembali,aku
takut” pinta Shinami kepadaku. Saat kami terus masuk tiba-tiba ada cahaya yang
menyilaukan dan saat itu kami melihat sebuah kota indah yang di huni oleh para
peri. Peri-peri itu berukuran sebesar manusia. Saat itu kami sangat kaget,
buru-buru kami keluar dari kota itu. Saat itu tidak ada yang menyadari
keberadaan kami. Dan hari ini kami akan ke sana lagi untuk melihat-lihat
tentang kota peri itu.
***
“Yosh, ayo kita
berangkat teman-teman” kataku dengan nada yang semangat.”Ayo” kata mereka
secara serempak. Untuk yang kedua kalinya kami memasuki pintu itu. Saat memasuki pintu yang bertuliskan “selamat
datang di Yosei no Sekai” , kami mendapatkan sebuah sayap yang sangat indah. Yosei
no Sekai adalah nama kota itu.Sesampainya di sana kami bertemu peri penjaga
yang sangat ramah. Dengan sopan peri itu berkata ” Selamat datang”. Sepertinya
sudah banyak manusia yang masuk ke kota peri ini. Buktinya peri-peri ini tidak
terkejut oleh kedatangan kami.Kami memanggil peri ini dengan sebutan Yui Yosei yaitu
peri baik.Saat kami berjalan-jalan, tiba-tiba ada peri ramah yang ingin
berteman. Peri itu bernama Ringo Kami di ajak ke rumahnya. “Kalian manusia
datang pada waktu yang tepat” kata Ringo dengan nada yang serius.”Apa maksudnya waktu yang tepat?” tanyaku. “Hari ini akan
ada peperangan melawan Jaakuna Yosei (peri jahat) di pulau seberang?” jawab
Ringo “Makanya tadi sudah banyak Yui Yosei yang memakai baju perang” batinku.”
Terus apa hubungannya dengan kami?” tanyaku lagi. “Kalian tolong bantu para peri, karena jika kami di sihir oleh Jaakuna
Yosei hanya kalian yang bisa menolong, karena kalian tidak akan bisa terkena
sihir peri itu dan ini ramuan untuk mengembalikan peri yang terkena
sihir”jawab...dengan menyerahkan kantong yang berisi ramuan itu kepadaku.
Karena itu, banyak Yui Yosei yang melihat ke arah kami. Kami pun langsung
menyetujui permintaan itu. Saat tiba di peperangan.”Masih lima menit saja sudah
banyak yang terkena sihir” batinku. Ternyata Yui Yoseilebih lemah dari Jaakuna
Yosei. Kami bertugas untuk mengusapkan ramuannya ke sayap Yui Yosei agar
sihirnya hilang. Akhirnya pemenang pertarungan itu adalah Jaakuna Yoseidan
mereka membawa ratu Yui Yoseiuntuk dijadikan sandera. Jaakuna Yosei sangat
licik. Mereka meminta salah satu dari kami (Aku, Shinami, Touka, Shino,dan
Urushi) untuk menjadi pelayan mereka. Jika kami bersedia menerima tawaran itu
ratu Yui Yosei akan bebas. Kami sebenarnya sangat ingin membantu peri itu.
Tetapi jika tawarannya itu, kami akan menolaknya. Saat itu terlintas ide
cemerlang di kepalaku. Idenya yaitu mengadakan perang 1 lawan 1 untuk
mengetahui siapa yang paling kuat. Jika Yui Yosei menang Jaakuna Yosei harus
mengembalikan ratu Yui Yosei kepada Yui
Yosei dan jika Jaakuna Yosei menang mereka akan membawaku dan ratu Yui Yosei.
Aku yang akan bertarung dalam pihak Yui Yosei, karena aku adalah juara 1
tingkat nasional dalam lomba bela diri. Pertarungan ini adalah bela diri tangan
kosong. Jadi tidak boleh memakai senjata apapun. Lawanku adalah seorang lelaki
bertubuh kekar. Tetapi hanya penampilan saja yang membuat takut dan sebenarnya
dipihak Jaakuna Yosei orangnya sangat lemah. Akhirnya pertarungan itu
dimenangkan olehku. Saat kami akan kembali, Yui Yosei mengadakan pesta untuk
kemenangan kami. Dan berpesan agar tidak lupa pada Yosei no Sekai. Saat kami kembali ke rumah, tiba-tiba sayap kami
berubah menjadi benda untuk berkomunikasi dengan Yui Yosei. Akhirnya kami pun
setiap hari akan berkomunikasi dengan Yui Yosei.
2 komentar:
Cerpennya bagus discretion memang kreatif
Cerpennya bagus discretion memang kreatif
Posting Komentar