Terjebak Dalam Dunia Game
Cerpen karangan: Adam Wicaksono
Seharian ini aku begitu penat, otakku seharian penuh terisi oleh
materi-materi yang sulit kupahami. Akhirnya
jam pulang sekolah pun tiba, akupun segera menaiki motorku untuk pulang
kerumah. Ketika dirumah, aku begitu lesu dan aku langsung pergi kekamar dan
segera pergi untuk tidur.
Aku tertidur lelap sampai malam hari.“Adi cepat bangun, makan malam
sudah siap!”Kata Ibu di depan kamarku. Akupun segera bangun dan mulai memakan
makananku. “Kakak bagaimana kalau besok kita bermain game online dikamarku,
besokan hari minggu?”Kata adikku Rizki di meja makan. Akupun tidak
memedulikanya dan segera pergi kekamar tidurku dan segera melanjutkan tidurku.
Aku tertidur sampai pagi.Setelah terbangun akupun segera pergi
mandi.”Ahhhh, ngapain nih!”Kataku karena tidak ada pekerjaan. Aku pun teringat
kalau Rizki mengajakku bemain game dikamarnya.
“Ayah tau gak dimana Rizki?”Tanya ku ke Ayah.
“Gak tau di, hari ini aku gak liat Rizki kayaknya, coba kamu cari
di kamarnya”, Jawab Ayah.
Akupun segera
pergi ke kamar Rizki untuk mencarinya.
“Tok-tok-tok, Rizki kamu ada di kamar tidak?”Tanyaku ke Rizki
sambil mengetuk pinu kamar Rizki. Rizki tidak menjawabku, akupun langsung
membuka kamar Rizki tanpa izin. Setelah kubuka kamar Rizki, ternyata Rizki
tidak ada dikamarnya.”Dimana Rizki”Hirauku. Dikamar Rizki yang ada cuma
komputer yang menyala.
Kemudian aku
mendekati komputer itu, “Cliiiiiiiiiing”Bunyi komputer itu dengan tulissan play
di layarnya. Akupun segera menekan tulisan play itu. “Wusssssssssshhhhh”Suara
angin yang datang dengan kencang. Tiba-tiba angin itu membawaku entah kemana.
Ketika aku terbangun, “Dimana aku”Heranku
karena aku berada di gedung tua yang belum pernah aku datangi.
Akupun segera
keluar dari gedung tua itu.
“Criiing”Suara pedang yang tiba-tiba menancap di batu besar yang
ada didepanku.
Tanpa berfikir
panjang, akupun langsung mencabut pedang itu dari batu.
“Huuuuuhhh”Suara nafasku yang sudah sangat kelelahan.
Aku sudah sangat
kelelahan, tapi pedang itu tidak terangkat sedikit pun. Akhirnya mencoba
mencabutnya sekali lagi dengan sisa kekuatanku.
“Aaaaaaagggghhhhhh”Suaraku mencabut pedang itu dengan sangat kuat.
Akhirnya
pedang itu mulai terangkat dari batu
yang besar itu.
“Yeaaaaaaaaa”Suaraku dengan kegirangan karena telah berasil
mencabut pedang itu.
Setelah itu aku
langsung pergi dari gedung tua itu. Ditengah jalan aku melihat ada seseorang
yang sedang diserang oleh monster. Akupun langsung membantu orang itu melawan
monster yang ganas itu. Aku pun langsung menancapkan pedang ku pada tubuh
monster itu. Monster itu pun langsung mati ditempat.
“Kamu tidak apa-apa”Kataku pada orang yang kubantu.
“Eeeeeehhhhhh”Ternyata yang kubantu tadi adalah adikku Rizki.
“Eh Rizki, kenapa kamu ada disini”Kataku kepada Rizki.
Rizki pun
menceeritakan semua kenapa dia bisa ada disini. Ternyata Rizki terjebak karena
dia juga menekan tanda play di komputernya. Akupun bertanya kepada Rizki
bagaimana cara agar bisa keluar dari game ini. Ternyata kita harus pergi
kepusat game ini untuk melawan raja di game ini.
“Ayo kita segera pergi kesana”Kataku dengan semangat.
Akupun dan Rizki langsung pergi ke pusat game ini untuk melawan
rajaa game ini. Setelah sampai, didepanku sudah ada raja dari game ini. Tanpa berpikir
panjang aku dan Rizki pun langsung melawan raja game ini. Aku dan Rizki
langsung kelelahan karena musuh kita ini sangat kuat.
Aku diberi tahu
oleh Rizki bahwa kita tidak harus melawan dia, tetapi kita hanya harus bisa
masuk ke pintu yang ada dibelakangnya. Aku pun langsung melawannya dan menyuruh
Rizki untuk masuk ke pintu itu. Setelah Rizki masuk pintu itu, aku pun juga
segera lari ke pintu itu dan segera pergi dari dnia game ini.
Akhirnya aku
kembali lagi ke kamar Rizki. Aku dan Rizki pun segera pergi keluar kamar untuk
makan.
“Eh, main apa kalian dikamar sampai sore?”Tanya Ibu kepada aku dan Rizki
“Engak kok bu, kami tidak main apa-apa”Jawabku bersama Rizki.
“Ya sudah, segera makan sana”Kata Ibu “Aku dan Rizki pun segera
makan tanpa menceritakan apapun kepada Ibu.
1 komentar:
Posting Komentar