Cari Blog Ini

Selasa, 22 Maret 2016

Cerpen Karangan : Persahabatan

PERSAHABATAN
Oleh : Meifa Zuhrotul Abdur Rohman 

            Setiap hari di sekolah aku selalu bersama dua orang sahabatku tercinta yaitu Dea dan Dila. Dea itu orang-nya humoris dan kalau kemana-mana suka rewel alias suka bosan dan Dila orang-nya setia kawan dan agak suka marah. Dua sahabatku itu sangat berarti bagi hidupku, setiap hari aku paling banyak menghabiskan waktu di sekolah dengan Dea dan Dila,walaupun juga begitu aku juga akrab dengan teman-temanku yang lain tapi kecuali dengan Sifana temanku yang satu ini agak tidak terlalu menyukaiku karena dulu aku tidak sengaja menumpahkan air di rok-nya. Besoknya aku keluar dari kelas, Sifana menghampiriku dan berkata “Heh lo,gue nggak suka ya ngelihat lo bersahabat dengan Dea dan Dila”, aku pun hanya mendengarkan perkataannya dan tidak menanggapinya. Dea dan Dila menghampiriku untuk duduk di kursi bawah pohon di tengah perjalanan mereka bertanya:
“Tadi Sifana bicara apa sama kamu, Ra?”
“Tidak tadi dia hanya bertanya tentang keadaanku saja, kok”
Keesokan harinya aku melihat Sifana dengan kedua sahabatku sedang duduk di dalam kelas, aku bertanya, “kamu mau manfaatin aku dan Dea?”
“Pergi sana anak suka nipu dan manfaatin orang!”
Aku langsung lari menuju taman sambil menangis, tidak beberapa lama Jelen dan Melan menghampiriku
“Kenapa kamu menangis, Ra?”
Melan langsung menjawab pertanyaan yang dilontarkan Jelen padaku
“Itu pasti karena Sifana”
“Emang nya kenapa?”( kata Jelen )
“Aku tadi pagi tidak sengaja mendengar perkaan Sifana,dia memberi tahu bahwa Ra itu hanya manfaatin mereka, mungkin mendengar itu Dea dan Dila marah pada Ra”
“Kenapa Sifana tega dan membuat aku dibenci Dea dan Dila?”( sahutku dengan nada yang lirih )
“Kamu sabar saja Ra, Allah pasti menghukum orang yang berbuat dosa”
Hari ini aku akan pindah sekolah dan rumah ke Singapura karena kedua orang tuaku akan bekerja disana,sebenarya hatiku sangat sedih karena aku akan meninggalkan teman-temanku. Mendengar kabar tersebut Dea dan Dila menuju rumhku dan mereka meminta maaf padaku,mereka sudah tahu bahwa Sifana itu membohongi mereka.
“Ra,maafin kita ya?” ( Nada sedih )
“Aku sudah maafin kalian, kalian gak usah sedih lagi”
“Apa bener kamu akan pindah ke Singapura?”
“Ya itu memang betul,aku disana pasti tidak akan melupakan kalian dan kawan-kawan”
“Kapan kamu akan kembali kesini untuk mengunjungi kami lagi?”
“Aku tidak tau pasti aku bisa mengunjungi kalian lagi”
Aku mendengar suara kedua orang tuaku supaya segera masuk ke mobil
“Maafin aku ya Dea dan Dila aku harus pergi sekarang”
Kemudian aku memberi mereka sebuah gelang persahabatan
“Aku berharap dengan gelang ini kalian tidak akan melupakan aku dan persahabatan kita”
“Kita pasti gak akan melupakan kamu,Ra”
“Selamat tinggal Dea dan Dila”
Setelah dua tahun kemudian umur ku sudah berusia 15 tahun,aku teringat janjiku kepada dua sahabatku untuk mengunjungi mereka. Tiga hari kemudian aku tiba di Indonesia.Sebelumnya aku sudah memberi tahu Dea dan Dila aku akan kembali,kita akan bertemu di Kebun Raya Bogor. Pukul 12.30 aku bertemu dengan kedua sahabatku itu suasana pertemuan itu berubah menjadi haru dan gembira. Semoga persahabatan kita akan abadi untuk selamanya.

Tidak ada komentar: