Cari Blog Ini

Sabtu, 19 Maret 2016

Cerpen Karangan : Kejutan Untuk Sahabatku

Kejutan Untuk Sahabatku
Oleh : Risya Ma'rifatul Afifah

                Mereka bertiga sedang berjalan menuju suatu kelas di pojok belakang sekolah. Mereka duduk di kelas tujuh, di Madrasah Tsanawiyah. Mereka adalah sahabat yang selalu bersama kemana mana, ke kantin bersama, bermain bersama, berangkat sekolah bersama, dan pulang sekolah bersama. “ Tett.....” bel istirahat berbunyi. “ Arsya, ayo ke kantin.... ” ajak Alvi dan Niken. “ Ayo, perutku sudah kroncongan nih...” kata Arsya dengan semangat.
            Sesampainya di kantin, Arsya langsung beli makan, karena sudah kelaparan. Sedangkan Alvi dan Niken masih duduk di bangku kantin. “ Eh ken, hari ini tanggal berapa sih ? “ Alvi menabok bahu Niken dengan sangat keras. “Aduuuh...., Sakit tau’ “ memarahi Alvi. “ Eh maaf...... aku khilaf, he he he...” kata Alvi. “ Hadeh......” kata Niken. “ Ayo cepet jawab ! “ kata Alvi. “ Eh iya sampek lupa aku. Hari ini tanggal 21 Agustus” jawab Niken. “ Ya ampun, besokkan ulang tahunnya Arsya, tanggal 22 Agustus. “ jerit Alvi. “ Ya ampun... aku juga sampai lupa”. Kata Niken. “ Aduh, Arsya datang kita lanjutin nanti aja ngobrolnya.” Kata Alvi pelan. “ Kalian nggak jajan ? “ tanya Arsya. “ Oh iya, yuk “ Alvi mengajak Niken.
            “ tett....” bel masuk berbunyi. Mereka semua langsung masuk dan mengkuti pembelajaran. Di saat guru menerangkan, Alvi membisiki Niken, “ken, besokkan ulang tahunnya Arsya, gimana kalau kita kasih dia kejutan “. Ide yang bagus.. “, Niken bicara dengan keras. “ Suuut... jangan keras keras ! “ seru Alvi. “ Begini, besok kita kerjain dia sampai dia menangis nangis, lalu malamnya kita beri dia kejutan” Alvi membisiki Niken lagi. “ Wahhh.. idemu itu bagus sekali ” Niken menyetujuinya.
***
          Keesokan harinya, Alvi dan Niken mulai menjalankan rencana. “ Inikan sudah jam setengah tujuh, tumben banget mereka tidak menghampiriku ? “ Arsya bingung dan menggaruk garuk kepala. “Ibu,apakah Alvi dan Niken sudah datang ? ” menanyai ibunya. “ Belum nak” jawab ibunya. “ Ah mungkin mereka sudah berangkat, aku berangkat dulu ya bu... “ Arsya akhirnya berangkat sendiri, yang jauhnya hanya 1 kilo dari rumahnya.
            Di sekolah, Arsya langsung menemui Alvi dan niken. “ Alvi, Niken, kenapa tadi kalian tidak menghampiriku ? “ tanya Arsya. Tiba tiba, Alvi dan Niken langsung pergi dan tidak menjawab apapun dari Arsya. “ Ada apa ya ...?, apa mereka sedang marah denganku ?, tapi apa salahku hingga membuat merka marah ? “. Arsya bingung, lalu pergi ke kantin karena bel masuk belum berbunyi. Sementara Alvi dan Niken pergi ke kelas dan berbuat sesuatu. “ Niken, mumpung di kelas nggak ada siapa siapa, kamu bawa dompet nggak ? “ tanya Alvi. “ Bawa, nih.” Memberikan dompetnya kepada Alvi. Alvi menaruh dompetnya ke dalam tas Arsya. Bel masuk berbunyi semua langsung masuk ke kelas.
Setelah bel istirahat berbunyi, murid murid belum istirahat, Tiba tiba, “ Lhoh, dimana dompet aku. Pasti ini ada yang ambil ! “ teriak Niken. “ Iya, mungkin aja ini bisa terjadi, coba kita gledah saja semua tas murid ! “ balas Alvi. Alvi langsung menggeledah semua tas murid murid. “ Ini dia dompet Niken, kenapa ada di tas kamu Arsya ? Apa kamu yang sudah mengambilnya ? “ Alvi membentak Arsya. “ Tidak... aku tidak mengambilnya” jawab Arsya.”Alah nggak usah alesan , mana ada maling yang mau ngaku, betul nggak teman teman?”kata Arsya.  “ Mulai sekarang aku nggak mau lagi bersahabat denganmu, ya kan Alvi?” kata Niken. “ Ya, benar sekali itu ! “ jawab Alvi. Arsya menangis dan pergi ke kamar mandi, dan berpikir kenapa mereka menuduhnya seperti itu.
             Di saat pulang sekolah, mereka sudah tidak bersama lagi. Arsya sangat sedih sekali karena kejadian tadi. Saat di rumah, Arsya langsung ganti baju dan pergi ke taman tanpa sepengetahuan ibunya. Di taman Arsya terus memikirkan kejadian tadi. Saking memikirkanya, Arsya pulang malam malam. Sementara Alvi, Niken, Ibu Arsya, dan juga teman temannya sedang menyiapkan kejutan di rumah Arsya.
            Saat pulang, Arsya heran “ kenapa rumahku gelap sekali ya ? padahal rumah warga kan nggak mati lampu, masak rumahku saja sih yang mati lampu ? ah biarin aja.” Ketika Arsya masuk, tiba tiba lampu langsung menyala dan, “ KEJUTAN.......” ucap dari semua orang yang ada di rumah itu dengan keras. Arsya langsung terkejut dan menangis bahagia, ia tidak menyangka hal ini bisa terjadi, karena seumur hidupnya ia tidak pernah mengalami hal seindah ini.

            Arsya kaget, kenapa Alvi dan Niken bisa ada di situ. “ Kamu bingung kan Arsya, kenapa kita bisa ada disini ?, maafin kejadian siang tadi ya, kita tadi hanya ingin memberi kejutan untukmu” kata Alvi. “ iya kok aku maafin karna biar pun begitu kan kalian tetap sahabatku.” Jawab Arsya. “ Kita sa..yang kamu “ kata Alvi. “ aku juga sa...yang kalian” kata Arsya. Mereka bertiga menjai sahabat sejati selamanya.

Tidak ada komentar: