Cari Blog Ini

Sabtu, 19 Maret 2016

Cerpen Karangan : Rumah Misterius

Rumah Misterius
Oleh : Moh. Yunus Tri Atmaja

Pada suatu hari, di sebuah desa, yaitu Desa Karet. Terdapat sebuah rumah yang dijual oleh pemilik rumah aslinya kepada orang yang kaya dari desa sebelah karena, rumah tersebut anker. Karena orang yang membeli rumah tersebut yaitu Pak Budi tidak mengetahui bahwa rumah tersebut anker, ia menjadikan rumah tersebut sebagai penginapan.

Tapi, setelah beberapa hari kemudian banyak orang yang menginap di rumah tersebut melapor kepada Pak Budi bahwa di rumah tersebut banyak orang yang pernah ditemui berbagai makhluk halus. Saat berangkat sekolah, aku melihat sesosok makhluk yang seluruh tubuhnya berwarna hitam, lalu aku bertemu Isman saat baru sampai disekolah “Kenapa kok berlari sampai tunggang langgang begitu?” Tanya Isman kepadaku. “tadi aku melihat orang yang seluruh badannya berwarna hitam, tetapi saat aku akan bersimpangan dengannya, orang tersebut menghilang secara tiba – tiba”. Lalu Isman bertanya lagi padaku “dimana kamu melihatnya?” jawabku “aku melihatnya didepan rumah tua yang konon berhantu tersebut .” kata Isman “ kalau menurut warga setempat rumah tersebut dijual kepada orang kaya di kampung sebelah.” lanjut Isman “tapi, orang tersebut tidak tinggal dirumah tersebut yang katanya ia juga dihantui di rumah tersebut.”

Keesokan harinya, aku berbicara tentang rumah tersebut lagi dengan Isman, lalu aku mempunyai ide untuk menemui orang kaya yang telah membeli rumah tersebut, yaitu Pak Budi. Setelah pulang sekolah aku dan Isman menemui orang tersebut. Ternyata, jalan menuju desa tempat tinggal Pak Budi tidaklah mudah. Kita harus melewati sungai, hutan belantara, dan semak – semak. Setelah kita dapat memasuki desa tesebut, kita langsung bertanya kepada orang – orang di sekitar kita “Permisi pak, saya mau tanya, rumah Pak Budi dimana pak?” lalu orang tersebut menjawab pertanyaanku, “Rumah Pak Budi, rumahnya berada di sebelah barat balai desa, mari saya antarkan!” lalu setelah sampai di depan rumah Pak Budi aku tidak lupa untuk mengatakan terima kasih kepada bapak itu, “Terima kasih sudah mengantarkan kita ke rumah Pak Budi”.

Kemudian, kita mengetuk pintu rumah Pak Budi, dan yang membukakan pintu tersebut adalah Pak Budi sendiri. Lalu kita masuk ke rumah Pak Budi dan langsung bercakap – cakap bersama Pak Budi. Lalu aku bertanya kepada Pak Budi “Pak, apakah benar rumah yang berada didepan masjid di desa karet adalah rumah milik bapak?” Pak Budi menjawab “Ya, itu rumah milik saya” lalu Isman berganti bertanya “Apakah benar rumah tersebut anker?” Pak Budi menjawab, “Kalau menurut orang – orang anker, tapi saya belum tahu pasti” lalu aku menyampaikan pendapatku, “Bagaimana jika kita mengadakan pengajian di rumah tersebut?” Pak Budi menyetujui pendapatku, “Kalau begitu kita mengadakan pengajian besok lusa, tapi kalian apakah bisa membantu saya untuk mencari seorang Kyai?” Kita menjawab, “Insyaalloh kami bisa”.


Saat pelaksanaan pengajian tersebut, aku dan Isman mengundang seorang Kyai yang bernama Ustadz Adam. Ustadz tersebut merupakan Ustadz yang kondang di desaku. Tapi pada waktu  pembacaan ayat – ayat Al – Qur’an dan pengajian inti, tiba – tiba terdengar suara yang mengerikan seperti, teriakan orang yang kesakitan, suara tangisan seorang wanita, dan suara  kaki orang yang berjalan. Sontak orang – orang yang mengikuti pengajian tersebut langsung ketakutan. Namun, Ustadz Adam membaca bacaan Tahlil dengan lebih keras, dan orang – orang mengikuti Ustadz Adam dengan membaca bacaan Tahlil dengan keras. Tapi, suara hantu itu menjadi lebih keras dan akhirnya berhenti, “Alhamdulillah” kata Ustadz Adam “Insyaalloh, hantu atau jin di rumah ini telah pergi”. Keesokan harinya, orang – orang yang menginap di rumah tersebut sudah tidak mendengar suara misterius di rimah itu lagi.

Tidak ada komentar: